Powered By Blogger

Thursday, January 28, 2016

Sidang sebelum sidang

Bismillaah

Entah sejak kapan, tetapi yang kuingat, detik-detik terindah setelah kuputuskan untuk mendekat pada-Nya, buatku semakin yakin bahwa semua yang kumiliki adalah pinjaman, termasuk waktu-Nya.

Adalah ia Eka puspita, seorang akhwat lembut nan tangguh tiada tara. Aku mengaguminya. Tiada satu pun alasan yang dijadikannya sebagai batu sandungan dalam dakwah ilallah. Aku mencintai caranya dalam bergerak. Bermujahadah dalam gurun dakwah yang kering akan da'i-da'iyah tangguh sepertinya. Adapula Annisa rachma arsy, Halimah gucci, Dini cloud sang mujahidah, Nadia key, Linda you can, Ainy nur anggraeni, dan segelintir akhwat fakultas merah muda lainnya. Aku menyukai keikhlasan hati mereka dalam menginfakkan waktu rehatnya guna mengajak kepada yang ma'ruf dan mencegah yang munkar.


Rasanya aku tersihir ingin menjadi setangguh mereka, well, semoga. :'

----------
'Ala kulli haal, sidang umum mtm dan bem unj kemarin adalah SU pertamaku yang tercampuri dengan aroma akademik. Sebut saja skripsi. Jauh-jauh hari ibu sudah mengkhawatirkan aku yang harus memenuhi sidang umum menjelang sidang skripsi, sampai-sampai ayah pun tak kuberitahu, karena aku pasti tidak jadi berangkat.

Aku telah berjanji kepada ibu untuk menyelesaikan segala keperluan pribadiku menjelang sidang umum 22-24 januari. Meminimalisir segala alasan yang (mungkin saja) menjadi penghambat keberangkatanku, semisal pendaftaran sidang, power point presentasi, dan seterusnya, semua selesai pada h-1 sidang umum. Berhasil, alhamdulillah, dan aku pun berangkat dengan penuh semangat  (jelang demisioner).

Satu jam sebelum keberangkatan, tersiar kabar jurusan bahwa siapapun yang akan disidang skripsi pada 25 januari harus mengantarkan skripsinya ke rumah dosen penguji. Yap once more, ke rumah dosen penguji, tepatnya daerah duren sawit. Well, ada-ada saja. Kemudian kuhubungi kakak tingkatku yang akan disidang pada hari yang sama, barangkali kita bisa pergi berdua, namun tidak lama dia membalas, "skripsi km aku bawa yaa sekalian ke rumah dosennyaa". Allahu akbar. Jazakillahu khayran katsiira ka Nurul ihsiana :') aku pun berangkat menuju puncak (AFI theme song's now playing).

Sesampainya di lokasi SU, nyatanya aku tidak serta merta belajar. Ada banyak interupsi. Pegang kamera, buka laptop, kirim email, potong bakso, pasang nametag, ke toserba, jaga konsumsi, dan banyak hal lainnya yang tidak mungkin kulewatkan, terlalu sayang untuk momen terakhir. Ea.

Untungnya ada Ari senpai, anggota sohibul fraksi fbs yang (sepertinya) memahami dan coba membantuku dalam memberi arahan presentasi sidang skripsi, dia membimbing bak senior lulusan 2001, padahal dia juga baru disidang pada pekan itu. Thankyou ri, kapan kapan ditraktir cilor ya.

Ulfah, Eha, Indah, Ria, pun semua memintaku untuk tetap fokus belajar meski selang beberapa waktu, "mil, bisa tolong ini?" :D tetapi rasanya mengalir saja kerja-kerja kita, diam-diam sama merasa.. bahwa momen terakhir ini rasanya mubadzir kalau dibuang begitu saja, harus dilahap hingga penghabisannya.

Menyaksikan hari dari awal matahari terbit hingga tenggelam lagi, sambutan embun jendela pagi yang menjadi tanda bahwa udara begitu basah, menikmati rasa sejuk yang tidak terlampau dingin, meski ya.. sesekali dingin terasa menggigit, terlebih saat hujan mengguyur bumi seharian penuh. Tetapi aku menikmatinya dengan penuh kesyukuran, masih bersama mereka, MTM 15 :)

Tibalah saatnya berakhir, ketika resmi berhenti dari struktur Majelis Tinggi Mahasiswa UNJ 2015, khidmat, bersama hujan dan angin sejuk yang menyapa pipi secara bergantian. Gugup. Detik-detik saat mendengar Didik membacakan Laporan kerjanya yang telah disihir menjadi lebih indah oleh seorang sekjend bernama Indah (gooks). Setelah konsideran dibacakan, dan kepengurusan berpindah kepada MTM 16, desir hati tak lagi terbendung, barakallahu fiikum adik-adik, selamat berjuang!

Perjalanan pun dimulai (lagi), roda mobil tlah berputar kembali menuju kota Jakarta, kududuk samping pak tni yang sedang bekerja, mengendarai tronton supaya baik jalannya, hei, ~ (oke sekip) :p

Sore itu, hanya tergambar memori setahun belakangan yang bermain riang dalam benakku, memori manis-asem-asin rame rasanya bersama MTM 15. Ya meski sesekali lamunanku harus diganggu oleh serangkaian kalimat yang kubaca dengan fonetik sengau, bahasa yang akan kugunakan penuh pada esok hari dalam sebuah ruang di gedung Fbs, bertema sidang skripsi.

Allah yubaariik fiina..
-MA-










BIG THANKS TO Andra, Erdina, Mawar, dan Mustika :') Love you and let's hijrah together!

Sunday, January 10, 2016

Erdina, super dalem.

Untuk les pendus tersayang...

Banyak cerita yg kita lewati bersama, yg lbh banyak cerita sedihnya tapi malah jadi bahan tawaan kita. Dari mulai masuk kelas tiap hari dgn suasana horor dan mencekam, dada rasanya dagdigdug, tangan dan kaki keringetan padahal AC di kelas dinginnya naudzubillah, sampe ada yg punggungnya berasa panas krn ketakutan di kelas.. tiap hari selalu ngelewatin presentasi yg berasa ada celuritnya dewa kematian dileher ketika kita siap2 dipanggil namanya, padahal udah belajar semalem suntuk buat presentasi, udah didiskusiin juga tapi berasa orang bloon sedunia kalo masuk kelas, dapet nilai E SATU ANGKATAN tp malah kita ketawain bareng bukannya instropeksi, awalnya haram ngebully milka sama eka tp malah mereka skrg jd ngocol trus ngajak ribut duluan, ngayal2 bikin cerita mau ke calo skripsi aja tapi bs jd malah dimarahin calonya gara2 biaya berobat sakit kepala ke dokter krn skrispi kita lebih mahal drpd untung bikin skripsi bhs prancis, bikin kaget jurusan lain krn seangkatan belum ada yang lulus, pas ada yg sidang ada yg ngasih pop mie sama permen kiss sebiji dipitain malah mahalan pitanya dibanding permennya, lagian dikira bencana alam ngasih pop mie, dan ketika UNJ lagi memanas, kita sok2an ngomongin mata2 pak rektor, curiga jgn2 ada penyusup di angkatan yg akan ngelaporin kita semua, dgn tersangka temen kita yg matanya belok, hobinya bengong dan kalo bengong jd melototin orang, akhirnya dia jd kandidat buat gantiin Najwa Shihab di program Mata Najwa, nanti Najwanya jadi dokem diliatin temen kita ini (sampai hari ini gw ketawa2 kalo liat Najwa di tv apalagi pas ada cuplikan dia interview tokoh penting nasional, gimana kalo beneran diganti sama temen kita ini?!!).

Kalo ada orang nanya knp gw bisa bertahan 4thn lebih di jurusan ini, jawabannya itu kalian.
Meskipun berat, tapi selalu ada gelak tawa yg kita usahain bgt ada dihari2 kita. Orang lain mah tiap abis disalah2in dikelas sama dosen pd mikir, belajar, introspeksi biar ga keulang lah kita malah sabodo teuing. Hal2 yg harusnya bikin kita merenung dan bersedih, malah jadi bahan ketawa kita sore2 di dpn pintu ged E atau perosotan taman FBS sampe sakit perut, kalo udah ketawa main gede2an suara ngakaknya. Masih bs tertawa itu seakan-akan lebih bernilai dari pada bs jawab pertanyaan dosen di kelas. Walaupun emg kita sering sleq krn suatu masalah, tapi ujung2nya bisa balik ketawa2 bareng2 lagi (menertawakan nasib bareng wkwk).

Maret besok temen kita udah ada yg wisuda, awal mula dimana JBP 2011 ga seramai dulu lagi. Nanti satu per satu berkurang. Ga kerasa udah 4,5 tahun yang lalu kita melangkah bareng2 masuk ke jurusan (kandang singa) ini. Rasanya baru kemaren saling berpapasan di jurusan, seliweran di lorong gedung E yang udah kaya gorong2, desek2an tiap mau masuk kelas berebutan bangku deretan belakang, sampe akhirnya kaya skrg, klo mau ngampus suka bingung nnt ada temennya apa enggak di jurusan. Sekarang, satu persatu akan melangkah keluar jbp memulai fase baru mereka. Masanya akan mulai berubah mulai dari sekarang. Semoga kenangan2 itu berbekas dalam folder dunia perkuliahan kalian.

Gw ngebayangin kalo kita reunian sambil bawa anak, itu serame apa ya? Kita doang aja udah rame bgt ahahhaa

Semoga meskipun msh banyak kekurangan diangkatan ini ga akan menciptakan jurang pemisah diantara kita. Untuk yg akan mulai melangkah keluar kandang singa ini.. "Selamat!!" Rasanya bakalan kangen klo ngebayangin dulu kita pernah bareng2 duduk di kelas yg mencekam bareng dosen2 rasa dewa yg baru turun dari gunung olympus, untuk temen2 yg sama2 masih berjuang utk keluar dari sini, semoga kita diberikan kelancaran utk menyelesaikan urusan kita di jurusan, semoga kita bs saling menguatkan disaat2 terpuruk abis dihajar revisian dosen. Di tahun akhir ini, ternyata banyak kenangan pahit, manis, sedih, dan seneng yg berharga bareng les pendus. Semoga pertemanan kita ga cuma tertulis di catatan kampus, tapi tetep berlanjut     diluar kandang singa ini.

Aamiinn

Salam,
Pondok gede dan condet, 10 Januari 2016

EPR a.k.a dinalay
Mus a.k.a wadoti dotay

Wednesday, January 6, 2016

Penawar Lelah

Bismillah

Sahabat, marilah kita rehat sejenak. Ya, rehat. Rehat sejenak dalam renungan diri, renungan tentang apa tujuan hidup kita hari ini.
----------


Hiruk pikuk duniawi sedikit banyak pasti pernah menyakitkan hati. Ya, itulah mengapa ada anjuran untuk tetap meletakkan akhirat dalam hati sementara dunia hanya dalam genggaman jari jemari.

Godaan dunia, tiada pernah lelah menggoda setiap pribadi. Melalui kata, mata, dan telinga, dunia penuhi kita dengan beragam perkataan, pandangan,  hingga pendengaran yang tidak semestinya. Sebagai insan biasa, kita memerlukan penjaga untuk memelihara diri dan menjaga hati. Kala terlupa dalam godaan dunia, jadikanlah uzlah sebagai penawar lelah. Uzlah, masa di mana kita merasa sunyi bersama Allah dalam keramaian dunia, dan ramai bersama Allah dalam kesunyian dunia.

Tidaklah sulit mencari ketenangan dan ketentraman hati, temuilah Allah di tengah bahagia atau gundahmu, dalam syahdunya sujudmu, pada lirihnya tilawahmu. Carilah Ia, Allah subhanahuu wata'ala.

Dunia, bukanlah tempat pemberhentian terakhir kita, sekali lagi bukan destinasi yang menjadi tujuan kita. Dunia, lelah bersamanya adalah kepastian, namun selagi lelahmu adalah Lillaah, maka jangan pernah menyerah. Rehatlah sejenak, dan carilah penawar lelah.

Semoga kita selalu ingat, bahwa Allah 'Azza wa Jalla yang menjadi tujuan dalam tiap derap langkah dan hembusan nafas kita. Ya, Allah.. Allah.. Allah. Jika dunia sudah tidak menjadi destinasi hidup, jika Allah ghayatuna telah melekat dalam hati, maka rasakanlah, nikmatnya sunyi bersama Allah di tengah keramaian, dan ramai bersama Allah di tengah kesunyian.

Alaa bidzikrillahi tathmainnulquluub.

"Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram".
(Qs. Ar ra'du : 28)


Selamat rehat👍



Allahu a'lam

THE REAL YOUNG MUSLIM
IG & Twitter: @RealYoungMuslim
#AyoMentoring

See you

Tanah suci, adalah tanah yang harus setiap muslim banggakan untuk ditapaki, tanpa dipaparkan dengan jelas, tentu hati kita begitu terpaut padanya untuk bisa hadir di sana. Allahumma aamiin.

Tetapi kelak, aku juga ingin berkelana, menjejaki bumi Allah di lain benua. Benua di mana Islam akan tumbuh subur di sana, dan akan kutapaki sejarah Islam sejengkal demi sejengkal di mana ia dilahirkan begitu besar, di mana ia dilumpuhkan, dan di mana kelak ia akan dibangkitkan kembali -- yang dengan serta merta akan kutebar bibit Islam bersamanya, ya bersamanya berdua atau bertiga atau lebih, membentuk jundullah-jundullah mungil yang cerdas akal dan akhlaknya. Bersiap agar kelak kita semua dapat menjadi saksi dan dimampukan menjadi bagian yang menampakkan keindahan dan kedamaian Islam dengan kitab al Qur'an. Ya, suatu saat, mimpi yang diiringi dengan sejuta harap. Aamiin yaa Mujiib.

Selamat bekerja meraih mimpi!
See you Eropa.