Bismillah
Qs. Ali Imran : 185
Allahummaghfirlaha warhamha wa’afihi wa’fu’anha.
Allahummaghfirlaha warhamha wa’afihi wa’fu’anha.
Telah banyak menghabiskan waktu bersamanya, ia yang
penyayang, lembut, dan penyabar. Banyak sudah bercerita dan berdiskusi
dengannya, ia yang bersemangat dalam agenda kebaikan, ia yang total dalam
pekerjaan, ia yang hangat dalam pertemanan. Ukh Zakiyyah. Uhibbuki Fillah.
Ukh Zakiyy yang jarang terlihat dalam agenda kampus
Sakitnya bukanlah sakit yang sekadarnya, sakitnya bukanlah
sakit yang tiba-tiba. Berawal dari lambung, ya, maag. Awalnya saya memang
heran mengapa Zakiyy sering sekali check
up, meski tak sesering akhir-akhir ini. Beberapa bulan terakhir bersamanya
ia banyak bercerita tentang penyakitnya, tentang ketidakmungkinan untuk lebih
aktif lagi di kampus. Bukan karena sakit kemudian ia memilih tidak aktif di kampus, sungguh bukan :)
alasannya jauh lebih mulia dari itu, “aku ga mau merepotkan mil ketika aku
datang ke sini (BEM FBS), aku ga mau mereka liat aku yang lagi kesakitan..” ungkap
Zakiyy. Saya hanya menjawab dengan senyum, tanda kagum terhadapnya.
Ukh Zakiyy yang tak pernah bisa hadir dalam rapat pagi
Setiap kali ada undangan rapat atau syuro dipagi hari,
jawabannya pasti sama, izinnya pasti sama, ya, tak bisa datang pagi hari. Namun
yang paling saya kagumi adalah tentang ketidakhadirannya yang ternyata jauh
dari keinginannya, ia tidak hadir pagi atas alasan yang berterima. Ya, birrul
walidayn. Berbakti pada orang tua. Membantu ummi setiap pagi, berprinsip
untuk tidak pergi dari rumah sebelum ditinggalkan dalam keadaan rapi. Itulah ukh Zakiyy.
Ukh Zakiyy yang mudah khawatir
Wajahnya yang sering terlihat berpikir, sering mengajak
berdiskusi, bersama kami mencari solusi. Ya, nyatanya ia khawatir akan
permasalahan umat hari ini, memikirkan agenda kebaikan apalagi yang harus
diselesaikan, ia berpikir tentang orang lain, bukan atas tentang hal yang
menyangkut pribadi. Lucunya, kala
bercerita tentang dakwah, rasanya pikiran ini selalu “klik” dengannya. Maka masa
yang cukup berat yang saya hadapi dalam medan dakwah "di sana" adalah bergerak tanpa
bertukar pikiran dengannya. Sejauh ini, dialah partner dakwah terbaik yang saya punya, yang senantiasa itqon dan
mau berpikir keras bersama-sama.
Ukh Zakiyyah.
25 September 2014
Ba’da isya tadi adalah hal terberat yang saya lewati hari ini.
Saya merasa begitu yakin bahwa Zakiyyah pasti kembali
menemani, zakiyyah pasti sehat seperti sedia kala. Maka begitu mendengar kabar
kepergiannya yang begitu tiba-tiba, reflek saya gemetar, berusaha mencerna
bahwa apa yang dikabari Dina (salah seorang kawan dekat dari jurusan bahasa
Arab) adalah benar.
Ukh Zakiyyah, aku lupa mengucap kata ‘afwan dan jazakillah khayran
jazaa padamu, atas segala kebersamaan kita dalam dakwah selama ini,
kutitipkan banyak do’a pada-Nya. Kini Allah yang menjadi perantara do’a kami untukmu.
Ukh Zakiyyah, sekretaris umum BEM FBS 2014 kami, kami menyayangimu.
Milka Anggun (kaderisasi
BEM FBS 2014)