Bismillah
.
Senang-sedih, suka-duka, tangis-tawa, bahagia-kesal, pertemuan-perpisahan, mendapatkan-kehilangan, semua itu karunia Allah kepada hamba yang dicintai-Nya.
.
Semakin ditimpa musibah, semakin taat. Semakin diuji, semakin kuat. Semakin dilanda duka, semakin nikmat. Semakin diterpa cobaan, semakin hebat. Begitulah IMAN bekerja, kepercayaan penuh dari mulai terhadap-Nya sampai dengan seluruh perangkat Qada dan Qadar-Nya.
.
Ujian itu, pilihan akhirnya ada hanya dua hal. 'Lulus atau Gagal'. Bahasa diplomatisnya, 'segera lulus atau Tertunda'. Apapun bentuk ujiannya, darimulai ranah pendidikan, hingga ranah kehidupan.
.
Ujian Allah, baik dalam bentuk kebaikan maupun musibah, aku selalu ingin lulus darinya.
.
Kubulatkan tekad, "harus lulus!"
.
Tahu kenapa?
.
Karena saat aku tak lulus menjaga Imanku dalam setiap cobaan-Nya, dilain kesempatan Allah sampaikan aku pada ujian yang sama. Berulang kali hingga Allah menyatakan lulus dan kulewati segala musibah dengan senyum optimis dibersamai oleh segala Kebaikan-Nya.
.
Aku ingin menjadi hamba yang lulus.
.
Bukan nilai yang kucari, tetapi KEYAKINAN HATI bahwa Allah tiada pernah menyia-nyiakanku. Akun ingin lulus dengan predikat itu.
.
Tidak perlu gelar atau jabatan dunia, cukup derajat IMAN dan TAKWA yang prestatif di mata-Nya.
.
Tidak perlu toga, cukup diakui sebagai hamba yang baik-Nya saat hari wisuda kelak, yaumul akhir.
.
Lulus, kita pasti bisa lulus! Kita harus lulus! Tentu dalam setiap musibah, ujian yang dikaruniakan Allah.
.
Cukup Allah. Cukup. Bahkan lebih dari cukup.
.
"Nikmat yang melalaikan kita dari mengingat Allah adalah Musibah. Sebaliknya, Musibah yang mengakrabkan kita dengan Allah adalah Nikmat."
.
.
Luluslah, dan jangan tunda!
Pepatah Yunani kuno berkata: "Scripta Manent, Verba Volant". Yang tertulis akan abadi, yang terucap akan hilang bersama hembusan angin.
Saturday, May 12, 2018
Lulus
Subscribe to:
Posts (Atom)