Bismillah
Kali ini, kita ngga akan bahas sesuatu yang ideal menurut teori A, B, C. Pengamatan dan pengalaman sederhana yang saya rasakan, sepertinya akan berkaitan secara otomatis dengan keumuman yang ada 😁 apa sih?
Secara umum, kita tahu bahwa pemimpin itu kepala, beri komando atas berjalannya fungsi organ tubuh. Sebagaimana seorang pemimpin mengorganisir pasukannya.
Beragam situasi mengharuskan saya belajar menjadi seseorang yang dikomandoi, serta mempelajari bagaimana para pemimpin itu memberi instruksi.
Ada yang hanya senang komando tanpa terlibat, ada yang turun terlibat, sampai terlibat penuh alias belum percaya pada timnya 😅
Beragam gaya kepemimpinan saya amati dan pelajari, ada yang baik bisa diambil, yang kurang pas bisa disisihkan saja.
Saya pribadi senang dengan pemimpin yang jelas dalam instruksi, dan turun terlibat meski tidak sepenuhnya. Cukup dengan curahan perhatian, serta tawaran perbantuan yang diberikan. Ditambah lagi kepercayaan yang ditanamkan, justru menjadi awal menjadikan kami bibit yang unggul.
Semua orang bisa berada di posisi memimpin. Namun tak semuanya berjiwa pemimpin.
Salah satu syukur dan bahagia itu, kala kami dipertemukan dengan leader yang mengerti makna dari amanahnya. Tidak sewenang-wenang, ataupun bekerja one man show. Sendirian.
Melainkan mereka yang jelas memberi arahan, perhatian, serta kepercayaan.
Jazakumullahu khayran untuk nama-nama yang akan saya ingat. Berjasa atas kepemimpinannya guna mendidik saya menjadi muslimah yang cerdas dan hebat (well, meskipun belum) 😫
Allah yubaarik fiikum..