Alhamdulillah ya Rabb.
Tiada daya & upaya hamba bernilai tanpa kuasamu.
Jelang tahun ke-3 pernikahan, sekitar 6 bulan ke depan (insyaaAllah). Banyak sekali penyesuaian yang kami lakukan, ego yang kami tundukkan, segala hal..
Rasanya malu jiwa ini, saat ego mulai meninggi. Kesal didahului lantas teringat segala kebaikannya, pengorbanannya untuk istri & anak yang diamanahkan kepadanya. Seketika, ego meredam. Kesal berbalik jadi syukur..
Setiap detik belajar menjadi istri yang baik, namun mendadak lupa saat ego menguasai. Astaghfirullah.. Di samping istilah makhluk hormonal, sensitif, terlalu berperasaan. Bukankah kita punya akal untuk berpikir & mengingat segala kebaikannya yg jauh tak terhitung dari masa kesal kita :(
A'udzubillahiminasyaithoon..
Aku berlindung kepada Allah dari segala amarah yang tidak perlu, aku memohon kepada Allah untuk menerima segala bentuk syukurku yang sering terlewatkan.
Syukur itu ada di segala aspek. Ibarat mensyukuri hal-hal sekecil Kelereng, sampai yang sebesar Gym ball.