بسم الله
Kapas-kapas putih itu dengan ringan dan riangnya bergerak ke sana-kemari, menghiasi alas biru yang membentang tinggi di atas sana. Konon katanya, kapas-kapas lembut itu bernama Awan.
Cinta!
Mata ini tak pernah penat melihatnya setiap saat, bahkan semakin candu. Aku begitu mencandu pemandangan luar biasa lukisan ciptaan-Nya.
Meski dulu menjejaki bangku ilmu pengetahuan sosial, dengan (tentu) pelajaran geografi di sana, tetapi ingatan nama mereka tak juga lekat, hanya awan colonimbus yang kuingat, sisanya, rasanya.. lupa.
Aku tahu bahwa kamu tercipta dengan segala rupa, kadang bergantung cuaca, kadang bergantung kemana angin berhembus. Intinya cuma satu, apapun bentukmu, aku cinta.
Keruhnya hati dan pikiran yang penuh rutinitas bumiawi terhapus sekejap kala kepala kudongakkan sejenak menatapmu dalam-dalam sambil membayangkan kehebatan Penciptanya. Pasti Maha Besar dan Luar Biasa! :)
Baca juga : Silaturrahim ke rumah Presiden ke-3
Khayalku cuma satu, aku bisa tidur di atas kapas-kapas putih itu, memejamkan mata sambil menikmati hembusan angin pagi - siang - sore - malam, kapanpun. Sayup-sayup lantunan ayat suci pun menjadi latar belakang suara yang memenuhi telinga dan hatiku. O Allah, aku jadi rindu.
Meski sesaat khayalku sempat buyar ketika mengingat saat-saat menatap kapas putih itu dari jarak dekat, mereka ternyata tidak sepadat bayangan masa kecilku.
Namun hingga kini khayalku masih menginginkannya. Segala puji bagi Engkau Rabb, di tengah sesaknya bumi ini, kau hadirkan langit indahmu nan begitu luas terhampar. Sungguh, ingin kucicipi suatu saat, semoga aku ingat.
إِنَّ فِى خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلٰفِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِى تَجْرِى فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَآءِ مِنْ مَّآءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَآبَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَآءِ وَالْأَرْضِ لَءَايٰتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti."
[QS. Al-Baqarah: Ayat 164]
(01 Muharram 1438H)
Mari membaca dan menikmati segala tanda cinta-Nya.
No comments:
Post a Comment