Bismillah
Alhamdulillaah, meski awan pagi bergantian menutupi matahari, meski rintik hujan bermain di pagi hari, langkah kaki tak pernah terasa berat untuk tetap datang memenuhi janji sejak sepekan yang lalu. 14 Februari kala itu adalah awal dari komitmen kami untuk membangun MTM UNJ 2015 yang lebih baik, ya, diawali dengan mempercantik sekret yang mana akan menjadi saksi bisu persaudaraan dan kerja-kerja kami selama setahun ke depan.
Satu persatu dari kami mulai berdatangan, membawa keperluan untuk kerapihan sekret MTM UNJ 2015. Andai harus saya ungkapkan bagaimana luapan kebahagiaan dalam hati, maka saya hanya akan mengungkapnya melalui tulisan ini. Bahagianya hati melihat wajah saudara-saudari baru hari itu. Setiap dari kami tak pernah memperebutkan atau melimpahkan peran, masing-masing kami melakukan apa yang mampu dikerjakan. Berpeluh tanpa mengeluh.
Tim pengarsipan, yakni Indah, Mafazah, Pulung, Andy telah hadir lebih awal kala langkah tiba di depan sekret. Luar biasa. Melihat senyum dan semangat mereka sungguh membuat lupa bahwa hari itu kondisi tubuh sedang tidak baik. Disusul oleh Ningsih, dan Ratih, tim pernak-pernik cantik :) Adapula Rezandi dan bang Slam yang datang rapi dengan kemeja namun rela berganti kaos hanya untuk beberes sekret kami, hehe. Ari pun datang dan mengambil fokus kerjanya pada jendela hitam yang mampu disulapnya menjadi bening kembali dengan bantuan beberapa anggota perempuan, selanjutnya Adit juga hadir dengan kekonyolan yang mencairkan suasana, saya memperhatikannya berjalan kesana-kemari mencari kain untuk lap, saya pun memperhatikan kanan dan kiri mencari lap yang saya pikir untuk lantai, tapi tak lama adit menemukannya sendiri. Tak dinyana, ia menggunakan kain itu untuk membersihkan papan MAJELIS TINGGI MAHASISWA yang terpampang di atas pintu sekret, rasanya cukup terharu, hal penting nan sederhana yang tak menjadi perhatian kami mampu ia kerjakan. Disusul oleh Eha dan Ulfa yang cepat tanggap mencari hal apapun yang bisa mereka kerjakan. Kemudian Inayah hadir, yang kemudian tanggap bersama Indah mencari kesegaran untuk dahaga yang menimpa kami karena seharian terlalu asyik memoles sekret. Sekejap saja saya ikut turun ke bawah untuk membantu mengamankan termos es yang dipinjam dari bang Rais, dan saya pun kembali ke atas untuk melihat apalagi yang sedang terjadi di dalam sekret, ternyata sekejap itu pula pergantian peran dimulai, di sana mulai terlihat Kunto yang sedang membersihkan papan tulis kami yang sudah sangat usang, Amar pun membersihkan lantai dengan kedua tangannya, lap basah dan lap kering, lantai dilapnya sebanyak dua kali. Berkat kekonsistenan mereka berdua, papan tulis dan lantai kami kembali putih bersih seperti kapas. Masih pada sesi berbenah rumah, ada Dien yang tetap menyempatkan dirinya hadir meski baru saja memenuhi undangan di tempat yang cukup jauh dan langsung ikut membantu tim pernak-pernik cantik, ada pula Nabil yang hadir di tengah-tengah kami untuk ikut melakukan pemolesan lemari bersama Amar, Ulfa, dan Eha.
Agenda berikutnya jumlah kami semakin bertambah karena kehadiran saudara-saudari lainnya, yakni Ratna, Ria, dan Didik, dalam agenda terpenting untuk menentukan kepala dari badan organisasi ini selama setahun ke depan. Selamat untuk Andy Muhammad sebagai Ketua MTM UNJ 2015 terpilih. Kita semua sama-sama belajar :)
Semoga kami mampu menjadi yang amanah.
Semangat terus, guys!
Ki-ka atas:
Kunto, Rezandi, Mafaza, Indah, Andy, Inayah, Dien, Amar, Adit, Ari
Ki-ka bawah:
Eha, Ningsih, Ulfa, Milka, Nabil, Pulung
Fotografer:
Ratih
Pepatah Yunani kuno berkata: "Scripta Manent, Verba Volant". Yang tertulis akan abadi, yang terucap akan hilang bersama hembusan angin.
Wednesday, February 18, 2015
Thursday, February 12, 2015
BPH BEM FBS 2014
Bismillahirrahmaanirrahiim,
“Keluarga bagaikan sebuah potongan puzzle.
Mereka cocok membangun hidup bersama dengan bagian masing-masing. Namun
kehidupan ini akan terhambat jika ada salah satu bagiannya yang hilang.” (Richard Schiff)
Karena sebaik-baik
nasihat adalah teladan. Teruntuk pemimpin BEM Fakultas
Bahasa dan Seni 2014, Rizki Ariestyadi.
Sosok yang selalu menjadi teladan diri, yang telah mengajak saya untuk ikut bermanfaat
bersama BEM FBS tahun ini. Terima kasih
telah banyak mengajarkan tanpa banyak bicara, banyak berpeluh tanpa banyak
mengeluh, banyak memberi tanpa banyak meminta. Tentang bagaimana itu komitmen,
konsistensi, prioritas, dan profesionalitas telah ia tunjukkan dengan konkret.
Meski sikapnya yang dingin sering berlawanan dengan keinginan diri, namun
itulah dia. Thanks a lot Ki.
Teruntuk Zihni Alhazmi. “Slow aja
jeng”, katanya hampir setiap saat. Sosok yang tiada terlihat kegugupan,
kepanikan, dan kekhawatiran. Ia yang sedikit dalam membantu namun banyak dalam
menghibur diri. Karakternya yang sederhana ternyata menyimpan sifat bijak yang
luar biasa, sering berbincang dengannya ternyata membuat diri ini menjadi lebih
bercermin diri. Ia yang selalu memberi pikiran positif kepada saudara-saudarinya
selalu menginspirasi kala hati sedang tak berseri. Thank you Jeng.
Teruntuk Hesti Rahayuningtyas. Aksen jawanya yang masih terasa, lembut tutur
katanya, serta sikap perhatiannya yang senantiasa menarik hati sangat melekat
dalam karakter perempuan yang satu ini. Sosok yang sabar senantiasa menebarkan
keteduhan kala sedang bersamanya. Terima kasih untuk kesabaranmu yang begitu
luar biasa. Je t’aime Se.
Teruntuk Almarhumah Zakiyyah Humairoh. Sosok penuh kehangatan. Sosok yang
selalu siap setiap saat. Sosok tangguh yang rutin memberi kabar dalam sakitnya,
meski sebenarnya ia ingin menutupi agar tiada membebani. Sosok yang selalu
bertanya, “Bagaimana kondisi BEM FBS?”.
Semoga rahmat dan ampunan Allah senantiasa tercurah untukmu di alam baru itu,
sampai jumpa sahabat. Je t’aime Zakiyy.
Teruntuk Fatimah Cahyani. Seseorang yang selalu rapi dalam hal apapun, sangat
pas ditempatkan menjadi penjaga Rumah Kita. Sesekali bertemu ia sedang menyapu,
keesokannya ia sedang menata inventaris, dan seterusnya. Sosok nan berhati
lembut namun pekerja keras. Lanjutkan Meh,
tetaplah bermanfaat di manapun kamu berpijak. Je t’aime Im.
Teruntuk Hamidah. Saudari yang lebih seru disapa dengan nama Midun meski ia
meminta kami memanggilnya dengan panggilan Chelsea olivia. Cukup satu kata untuknya, Inspiratif.
Mengenalnya lebih dekat semakin membuat diri ini tahu bahwa ia adalah sosok yang
dewasa dibalik keceriaan dan gelak tawanya. Deretan prestasi menulis pun tiada
henti diraihnya. Berharap semoga setelah ini kamu bisa menuliskan jawaban
terbaikmu, mengapa BEM FBS menjadi salah satu tempat yang pas untuk bisa
menebar manfaat. Je t’aime Chels.
Teruntuk Ridha Ahsani. Predikat alay selalu melekat pada dirinya di manapun
ia berpijak, namun hebatnya kala ia sedang menjalankan amanah, rasanya seakan
terlupa bahwa ia adalah anggota dari anak layangan. Mantap bukan? Totalitasnya
dalam bekerja sering menyengat diri kala malas menghampiri. Terima kasih untuk
segala informasi terkait advokasi yang selalu kamu sampaikan dengan tepat tanpa
terlewat. Kerjamu berat namun penuh manfaat. Je t’aime Dha.
Teruntuk Erricha Insan Pratisi. Meski pada awal kepengurusan kami belum
melekat, ternyata dipertengahan bahkan hingga akhir perjalanan di BEM FBS diri
ini masih berkesempatan untuk banyak mengenalnya. Sosok yang mampu menempatkan
diri, kala bercanda atau serius. Anggota anak layangan satu ini sungguh 11-12
dengan kadept. Adkesma. Well, terima
kasih banyak atas keceriaan luar biasa yang selalu menyengat diri ini, tetap
jadi sosok yang menyenangkan hati ya princess.
Sehat selalu. Je t’aime CCL.
Teruntuk Tirto Dwi Darmawan. Seseorang yang berani orasi di atas mobil sound, hobi turun ke jalan, jago soal
diskusi, tapi kalah dengan kucing imut yang sering berkunjung ke sekret BEM
FBS. Meski begitu, ia adalah rekan yang asik sejauh diri ini mengenalnya ketika
bekerja sama dalam barisan BASIS setahun yang lalu. Terus akselerasi diri, kurangi galau, dan jaga konsistensi dalam jalur kebaikan. Thanks a lot To.
Teruntuk Ade Pratama. Komedian BEM FBS yang satu ini memiliki karakter yang
selalu menghapus rasa penat kala sedang lelah bekerja. Selalu bisa membuat diri
ini tertawa, sering perhatian tiba-tiba, santai dan seru. Meski datang dan
pergi, namun komitmennya untuk tetap berada di BEM FBS tetap melekat hingga
detik ini. Thank you De.
The
last but not least untuk Lia Amalia. untuk ia yang karakternya
begitu khas. Tegas dan lembut dalam waktu bersamaan, serta selalu memberi
pelayanan terbaik di manapun ia berpijak. Meski ia memilih pergi sebelum habis
waktu bersama kami di sini, satu hal yang kutahu do’anya tak pernah terputus
untuk kami. Sampai bertemu lagi. Je t’aime
Li.
Subscribe to:
Posts (Atom)