Setiap muslim dan muslimah jelas memiliki keistimewaan lima rukun
Islam dalam hidupnya, dan kita pasti telah lebih dahulu mengamalkan
rukun yang pertama.
"Syahadati `alaa illaha ilAllah wa anna Muhammadurrasulullah",
persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Ialah awalan siraman positif bagi jiwa, yang mesti diresapi dengan
khidmat guna menumbuhkan keimanan yang kuat.
Kita semua tahu, bahwa energi positif akan selalu hadir bagi kita
yang senantiasa memiliki dzan (prasangka) yang baik, husnudzan :)
Sebaliknya, energi negatif akan menghantui kita yang senang membiasakan
diri dalam menaruh prasangka negatif di sembarang tempat, su`udzan.
Lalu, apa implikasi dari Syahadat terhadap Dzan dalam kehidupan setiap insan?
Syahadat yang membekas, akan melahirkan dzan yang positif dan jiwa
yang senantiasa merasa tenang serta dekat dalam genggaman Rabb-nya.
Tiada kecewa, tiada terluka dengan keputusan Rabb-nya, sebab sesaat
setelah bersaksi --percaya-- bahwa tiada ilah selain Allah, maka saat
itu pula ia percaya dan berprasangka baik akan segala ketetapan-Nya.
Otomatis saja. Bukan hanya percaya kala bahagia, atau malah kecewa saat
sengsara.
Kawan, kata 'kecewa' adalah teman dekat dari jiwa-jiwa yang bersandar
pada manusia, benda, dunia, dan negatifnya prasangka. Berharap dan
takut kepada selain-Nya, hanyalah menciptakan luka. Maka, memintalah,
memohonlah, hanya kepada Allah ta`ala.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah DEKAT.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran".
(Qs. Al Baqarah : 186)
Bahwa yang Dekat, justru seringkali yang tidak Terlihat..
Allahu a`lam
THE REAL YOUNG MUSLIM
IG & Twitter: @RealYoungMuslim
#AyoMentoring
No comments:
Post a Comment