Bismillah
.
Salah satu kesyukuran terbesar dalam hidup adalah anugerah memiliki sahabat yang shalih dan shalihah.
.
Pada akhlaknya, kita akan sulit merasa kesal atas Kekhilafan yang dia buat. Sebab begitu mudah menemui seribu Kebaikan yang dia tanam.
.
Pada tawadhunya, kita akan bertambah yakin, bahwa masih ada nama-nama yang boleh jadi sepi di Bumi, namun menggema di Samawi.
.
Alhamdulillah.
.
Suatu hari, Qada Allah menakdirkanku bertemu ia yang sudah sepaket dg akhlak karimah dan tawadhu itu.
.
Seorang muslimah biasa bersama impiannya yang tidak biasa.
.
Bagaimana tidak?
.
Muslimah itu telah berjanji pada dirinya sendiri, memantaskan diri kelak menjadi the next Ummul Fatih. Ibunya Muhammad Al Fatih.
.
Sang bunda yang tak pernah putus menunjuki garis-garis batas wilayah Konstatinopel pada Al Fatih kecil, seraya menyeru do'a, "kau nak, kau yang akan menaklukannya!"
.
Sebagaimana ibu Al Fatih berdo'a hari itu. Saudariku menggumam do'a serupa di hadapanku.
.
"Kelak diinul Islam juga akan kembali tegak dari generasi yang lahir melalui rahimku!" Suaranya bergetar.
.
Aku terpesona, kemudian berkaca. Sudah seberapa jauh langkah kita sebelum hari itu tiba?
.
Hari di mana Islam berjaya di penjuru bumi. Syam dibebaskan, Roma ditaklukan.
.
Semoga Allah kabulkan segala asa dan citamu teteh shalihah, Allah yubaarik fiik.
.
Jazakillahu khayran telah mengajakku menyalin impianmu.
Pepatah Yunani kuno berkata: "Scripta Manent, Verba Volant". Yang tertulis akan abadi, yang terucap akan hilang bersama hembusan angin.
Tuesday, December 19, 2017
Impian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment