Bismillahirrahmaanirrahiim.
Melihat tayangan televisi ba'da sahur tadi rasanya saya jadi malu dan sedih. Acara yang bertemakan Islam di ranah Eropa itu hadir kembali tahun ini, dan saya masih setia mengamati perkembangan muslim eropa. Hari ini acara tersebut menyambangi tiga negara dan tiga rumah mu'alaf. Pertama adalah mu'alaf dari Roma, Italia. Pria tersebut (saya ga tau namanya, maap) asli keturunan Italia, dan istrinya adalah seorang muslimah imigran, pria tersebut mengaku bahwa hidupnya bimbang dan tak menentu sebelum bertemu Islam, makanya begitu ketemu Islam langsung jatuh cinta deh... Saking bangganya ia mengumumkan keislamannya melalui youtube (berani banget kaaan). Nah dari video yang diunggahnya itu banyak support dari kaum muslim dunia... tapi tentu ga sedikit juga yang menentang, dan dengan bijak pria tersebut berkata, "Tak apa, Islam tidak pernah membalasnya dengan kekerasan, tapi dengan kebenaran..." (versi subtitle). Masya Allah... Dari video itu juga bahkan ia sampai diundang ke salah satu acara televisi di Italia terkait keislamannya... (ampun deh lebay hehe). Tapi tetap saja ghirahnya saudara kita yang satu ini kelihatan luar biasa pemirsa... Subhanallah, malu saya melihat perjuangannya di sana.
Mu'alaf kedua adalah seorang muslimah yang berasal dari Wina, Austria. Yang ini di skip aja ya... tadi saya ngga terlalu nyimak.
Dan yang ketiga, seorang muslim (mu'alaf) asli dari Cordoba, Spanyol. Ia adalah pemilik salah satu restoran berlabel halalan thayyiban. Kalau dengar kata "Cordoba" saya jadi sedih mengingat Masjid Cordoba yang kini tlah diubah menjadi sebuah Katedral Cordoba, saya merasa betapa umat muslim di sana merasa kehilangan yang amat sangat, karena dengan alih fungsinya Masjid Cordoba menjadi sebuah Katedral, maka semakin sedikit pula jumlah masjid di sana. Selain itu, Masjid Cordoba adalah masjid yang menjadi kebanggaan kaum muslim di Spanyol, masjid yang penuh sejarah Andalusia. Namun pria ini tetap tegar dan istiqomah dalam ibadah dan keislamannya. Selain bekerja di restoran halalan thayyiban, ia juga menjadi seorang Imam di Masjid yang dibangunnya dari kocek sendiri. MasyaAllah... Yang paling ngga nahan itu ketika ia bercerita tentang bagaimana ia harus menjalani hidupnya sebagai seorang muslim yang minoritas daaaaaaaan ketika ia menanggapi kasus alih fungsi Masjid Cordoba menjadi sebuah Katedral, yang kemudian meneteslah air matanya... terlihat sekali bahwa hatinya bukan lagi terluka tapi tersayat. Bagian ini beneran bikin saya jadi cengeng. Rasanya malu jadi mukmin yang ngga tangguh, apalagi dalam kondisi negara Indonesia termayoritas umat muslimnya. Semoga Allah memudahkan jalan da'wah saudara-saudari muslim-muslimahku di seluruh dunia... Dan semoga kita semua (umat muslim) tetap tsabat dalam iman dan islam yang mantap. Aamiin...
Aamiin :)
ReplyDeleteeh, di stasiun tivi yg mana tuh acaranya?
stasiun tivi yang terkenal ama tukulnya.. hehe jam lima pgi mba :)
ReplyDeleteOh, di situ. Jarang nonton tipi sih :))
ReplyDelete