Teringat
akan keadaan sebagian besar generasi MUDA Indonesia dan Gaza, Palestina. Dipagi
hari apalagi dihari libur, pemuda Indonesia masih meringkuk dikasurnya yang
hangat, dibuai selimut dan dimanjakan bantal sampai matahari terpancar panaskan
bumi. Namun, hampir setiap pagi para pemuda Palestina sama sekali belum
memejamkan mata mereka, mereka berjaga dari serangan Israel ke Palestina
dimalam hari.
Pemuda
Indonesia sarapan dengan menu sarapan yang enak dan mudah didapatkan. Sementara
pemuda Palestina memilih untuk berpuasa karena yahudi Israel masih menutup
jalur masuknya bantuan pangan.
Sebagian
besar pemuda Indonesia mudah bepergian dan bila ditanya hendak kemana oleh
orangtua, mereka menjawab: “Biasa Pa-Ma,
ada acara anak muda..” yang intinya hura-hura dan foya ria. Sedangkan
pemuda Palestina mencium tangan ibunya, meminta restu dan do’anya untuk pergi
berjihad di jalan Allah hari ini.
Pemuda
Indonesia menyanyikan lagu-lagu cinta, galau, dan cengeng. Pemuda Palestina tak
henti-hentinya berdo’a dan mengulang hafalan Al-Qur’an.
Banyak
pemuda Indonesia suka berkata: “Gue empet
bgt ama bokap nyokap gue.” Sedangkan pemuda Palestina memeluk jasad bapak,
ibu, dan adiknya yang berlumuran darah, mereka tak lagi bernyawa terkena serangan
udara Israel.
Kebanyakan
pemuda Indonesia berantem beraninya keroyokan bawa ring dan samurai. Tapi
pemuda Palestina seorang diri menghadang
tank-tank Israel dengan sebongkah batu.
Pemuda
Indonesia menghabiskan uang orangtuanya di kafe, restoran, salon, mall, dan
konser musik. Namun pemuda Palestina menatap puing-puing rumahnya yang hancur
berantakan.. harta bendanya berubah menjadi abu.
Kami sangat
meyakini tidak setiap Pemuda Indonesia seperti tadi. Semoga kita dapat
mengambil hikmah dari kalimat-kalimat di atas.
Sms Ka Nisa Rachma – 19 november’12
No comments:
Post a Comment