بسم الله
Jadi teringat beberapa bulan lalu semester awal mengajar estafet kelas beasiswa. Saat salah satu murid perempuan nan hitam manis dengan raut sedih menghampiriku seusai kelas berakhir.
"Madame.. Kelas kita sepertinya sudah pada jago ya.." ucapnya sedih.
"Kelihatannya memang iya tapi banyak juga di antara mereka yang baru belajar bahasa Prancis untuk pertama kali kok.." jawab saya sambil merapikan spidol kelas.
"Tapi lebih banyak yang sudah bisa Madame, saya belum ngerti apa-apa dan Madame bicaranya banyak bahasa Prancis yang saya ngga ngerti..." tambahnya dengan raut kecewa.
...
...
...
Seketika saya diam berpikir, saya perlu evaluasi.
...
...
...
"Humm.....
oke kita sepakati ya? saya coba mulai pertemuan berikutnya memperbanyak porsi bahasa Indonesia, seandainya kamu masih merasa sulit, tanyakan lagi saat di kelas (atau) jika tidak ingin, kamu bisa temui saya seusai kelas. Bagaimana?" nego saya saat itu.
"Tapi susaah Madame baca tulisannyaa.. Saya sepertinya ngga akan bisa Madame, saya lebih baik pindah bahasa ya Madame? yayaya..." negonya kembali.
Saya tidak ingin melepaskan dia semudah itu, sebagai guru saya merasa perlu meyakinkan siswa saya untuk berani menghadapi sesuatu yang dianggapnya sulit, bukan sebaliknya, justru menghindar dari realita. Eyaa
"Secepat ini? Begini ya.. Kita sepakati ulang dalam beberapa pertemuan ke depan, nego yang tadi saya tawarkan. Semua bahasa asing tidak ada yang benar-benar mudah, kamu yakin mundur begitu saja? Keren lhoo bisa bahasa Prancis.." jurus terakhir saya keluarkan, *keren*.
"Saya sepakati perpindahan kamu jika memang dalam beberapa pekan kedepan progresmu jauh, tapi hadir dulu dalam pertemuan-pertemuan berikutnya di kelas saya, Deal?" saya coba meyakinkannya sekali lagi.
...
Murid itu termenung sejenak
...
"Oke Madame, saya coba ya.." jawabnya merasa tertantang.
"Sip deal, kita coba sama-sama :)" tutup saya sebelum kami berpisah.
Au revoir..... Akhirnya sapa kami berbarengan.
Setelah kembali lagi mengingat kejadian tersebut, saya baru sadar, murid unik yang berani minta mundur dihari pertama itu nyatanya masih bertahan hingga sekarang dengan progres nilai yang sangat baik! dan ingatan kosa kata yang jauh lebih kuat dari kawan-kawan yang justru lebih dulu pernah belajar bahasa Prancis.
Ternyata memang ya, yang rajin bisa mengalahkan yang pintar sedari awal :) lets try and prove it!
Alhamdulillaah `ala kulli haal.
No comments:
Post a Comment