Mengajar anak-anak karena cinta kepada sesama, jauh lebih menyenangkan dibanding merasakannya sebagai sebuah beban yang diamanahkan pada pundak seorang guru.
Andai bisa diungkapkan semuanya, ide-ide yang tumbuh dari dalam kepala dan hati seorang guru tidaklah ditanamkan serta merta tanpa alasan, selalu ada tujuan penting dalam setiap pengajaran, selalu ada manfaat yang diselipkan dalam tiap pembelajaran.
Kemarin sore kami berdiskusi tentang tema sederhana yang mungkin jarang terpikirkan dalam benak anak seusia mereka, kami berbincang mengenai kehidupan desa kecil dan terpencil. Satu hal yang ingin saya ketahui adalah suara hati setiap anak.
"Desa kecil itu menyenangkan dan menenangkan.."
"Mereka pasti merasakan kesulitan. Entah itu listrik, ekonomi, air.."
"Akses pendidikannya terbatas.."
"Masih harus menimba air.."
Baca juga : Suatu Malam
Selepas itu kami membuktikan setiap pandangan dengan melihat tayangan video dokumenter dari kampung Cibuyutan, daerah terpencil nan masih sangat "alami". Jauh dari listrik, rumah sakit, sekolah, dan fasilitas lainnya. Lebih menyedihkannya? Hanya dua jam jalan kaki dari Cikeas. Sekali lagi, Cikeas.
Beberapa tidak menyangka bahwa fenomena itu masih terjadi di daerah Bogor yang notabene tidaklah sulit untuk dicapai. Kalian benar nak, saya pun terheran :)
Hasil yang ingin saya lihat adalah buah pikiran dalam bentuk tulisan sederhana. "Apa yang akan kalian lakukan untuk Indonesia, selepas menyelesaikan studi di Prancis", Que faites-vous pour l'Indonésie après avoir fini vos études en France?.
Bukan hanya tata bahasa atau sekadar kosa kata yang saya ingin lihat, lebih dari itu ada IDE dan HARAPAN mereka sebagai pemuda Indonesia yang sangat ingin saya rasakan, sebab katanya kini pemuda Indonesia sudah hilang rasa bangga terhadap negerinya.
Saya yakin sekecil apapun sayang itu, seminimalis apapun cinta itu, sayang dan cinta kalian masih ada yang bisa dibagi untuk Indonesia :)
"Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda. Tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan."Franklin D Roosevelt
No comments:
Post a Comment