Bismillaah
Depok, 03 April 2015
Pagi nan cerah, di kampus ternama.
Bersama salah seorang kawan terdekat sejak sembilan tahun silam, dan seorang kawan SMA. Kami tidak sengaja bertemu di stasiun Bojong, menuju tempat dan agenda yang sama kami bercengkrama sepanjang perjalanan, tak lama hanya empat stasiun saja kemudian kami turun dari kereta.
Sesampainya di masjid kampus, kami agak kebingungan sebab ramai sekali, di mana lingkaran kami akan terbentuk jika di kanan-kiri telah ditempati? Kami kira awalnya itu acara pengajian rutinan, ternyata walimahan. Hem, tetep f-o-k-u-s.
Kami memilih lantai dua masjid untuk membentuk lingkaran utuh, dan seiring menit berjalan, lingkaran kami semakin melebar.
Hari ini terasa hangat, libur yang tiada dirasa keberadaannya. Ada walimahan di lantai bawah, ada rapat mahasiswa yang menggunakan hijab sebagai penanda, ada perkumpulan komunitas di selasar, dan ada lingkaran kami di lantai dua, semua beraktivitas seperti biasa. Hari ini terasa berbeda, murabbiyah kami seakan memberi pesan tersirat seakan tiada pertemuan lagi, pun beliau membawa jajanan yang lebih dari biasanya. Ada apa ini sebenarnya?
Pada sesi bertanya kabar, kupandang wajah teduh para saudari satu persatu. Ah, empat tahun melingkar dengan istiqomah itu tidak pernah kuduga, Allah, Allah-lah yang menyatukan kami. Betapa jauh jarak memisahkan, namun lingkaran ini tak pernah berubah. Mereka yang pergi pasti akan tergantikan, tak pernah terasa kurang.
Kupandangi mereka dari tempatku duduk. Ah, empat tahun sudah. Asal sekolah kami memang sama, dan setelah kelulusan jarak memisahkan. Namun siapa sangka kami masih dalam satu lingkaran?
Ukhti itu, ia telah lulus dari PNJ, di sebelahnya ada ukhti yang sudah masuk tahun ketiganya di UI, di sisi kanannya ada ukhti yang sedang meneruskan S2 nya di Gunadarma, selanjutnya ada ukhti dari UGM yang sedang pulang ke cibinong, tak ketinggalan pula ukhti dari UIN yang sedang berjuang dengan skripsinya, dan seterusnya ukhti-ukhti yang sama sepertiku datang dari UNJ hanya berbeda tingkatan saja, hingga ukhti PNJ yang mengambil jurusan MICE dan ukhti satu lagi yang mengambil jurusan Sosiologi di UI. Begitu beragam.
Akhirnya, ini berakhir.
Mari berjalan menghadap guru yang baru. Bismillah.
Ini amanat dari murabiyyah tercinta, jalani saja semua karena Allah.
Asal sama-sama mencari ilmu, asal tetap bersama ukhti-ukhti itu.
Meski terasa kehilanganmu, kakak, terima kasih :)
Untuk Murabiyyah terbaik, E.P
No comments:
Post a Comment