Dua hari ini, adalah hari-hari terbaik yang dilewati --insyaaAllah-- dengan cara yang baik, bersama orang-orang terbaik. Sahabat, pernahkah kamu merasakan manisnya perjumpaan dan getirnya perpisahan? Keduanya adalah hal terindah yang pernah kita semua lewati, bukan? Menjadi pembelajaran terbaik untuk menghargai dan mensyukuri segala sesuatu yang kita jumpai.
Kemarin, selepas memeriksa kondisi mata yang semakin meningkat (minusnya) di RS cibinong, saya melanjutkan perjalanan ke SMA dengan tujuan menghadiri rapat mentor bersama ptb cibinong, sayangnya saya melewati momen tersebut karena sesampainya di sekolah saya hanya kebagian salam-salaman dan cipika-cipiki antar akhwat fillah rahiimakumullah hehe. Namun lepas dzuhur, kami membuat rencana untuk kembali berkumpul (akhwat) sebab evaluasi besar kami adalah jarang berkumpul untuk sekadar membangun tiang-tiang persaudarian, sementara para ikhwan sudah sukses bersama futsal pekanannya. hmmm~ Lalu kami pun memutuskan untuk ngariung di bakso Sukaraden, melewati waktu makan siang sambil berbagi kisah satu sama lain.
Saya berpikir keras --akhirnya--, "kemarin apa ya jarkomannya, daerah apa ya namanyaaaa hemmm". Sampai lewat beberapa stasiun saya pun teringat satu petunjuk, "istiqomah namanya!Sip". Bisik saya sambil masih mengingat nama daerah persisnya. Saya terus berdo'a kepada Allah agar disampaikan pada agenda itu bagaimanapun caranya, semoga Allah pertemukan dengan kawan yang juga menuju ke sana. Semoga.
Sepanjang perjalanan saya masih dibuat merenung, "di mana ya itu alamatnya, lupa yaa Rabb" saking khusyu' nya saya kelewatan satu stasiun, kala itu saya sedang melanjutkan juz saya yang kembali berhenti di rumah laba-laba, al-ankabut ayat 57, kullu nafsin dzaa iqotul maut 'setiap yang bernyawa pasti akan mati'. Saya jadi semakin dibuat merenung senja itu, saya makhluk biasa yang akan binasa pada akhirnya, lemah, tiada daya dan upaya kecuali pertolongan-Nya, mudah lupa, handphone yang setiap hari dikantong saja lupa terbawa, hem.
Sesampainya di angkutan umum yang saya masih hafal rutenya, saya mulai teringat nama kompleknya dan angkot menuju ke sana, hanya saja saya lupa daerah persisnya. Tidak lama ada seorang bapak yang menghampiri pak supir di sebelah saya dan bertanya, "pak, saya mau ke tempat --itu--, daerah --itu--, saya lanjut angkot apa ya?"
kemudian pak supir menjawab, "oh naik angkot kode sekian pak, nanti bapak sampai --di situ--"
"sepertinya searah dengan saya pak, saya juga --ke sana--" tambah saya menimpali.
"oh iya mba, yang deket pom bensin,itu kan, oke mba!" jawab bapak tadi.
Satu kesimpulannya, saya mendapati semua informasi dan nama daerah dalam satu waktu percakapan tadi. Maasyaa Allah laa quwwata illa billah.
Sesampainya di bojong gede, hujan masih bertahan, mendung, dingin, rasa kantuk tak tertahankan, tetapi saya terlanjur berjanji untuk mengisi acara anak-anak di rumah nenek, ulang tahun dua sepupu kecil yang shalih dan shaliha insyaaAllah :) setelah menyantap teh susu hangat, saya pun membereskan diri dan berangkat ke rumah nenek yang terletak beberapa ratus meter dari rumah.
Hari ini agenda penuh bersama keluarga, nenek-ibu-ayah-om-tante-sepupu-ponakan, semuanya, semoga barokah :) Karena silaturahim tidak akan melahirkan hal selain kebaikan..
Allahu a'lam
Besok, perjuangan hari perdana! FIGHTING, HAMASAH, BON COURAGE!