Bismillahirrahmaanirrahiim..
Da’wah.
Ia tidak eksklusif, tak pandang bulu, semua mu’min memiliki hak dan kewajiban
yang sama dalam menyampaikannya. Da’wah bukan hanya milik mereka yang jidatnya
hitam-hitam atau yang jilbabnya panjang-panjang (baca: syar’i), melainkan milik
kita semua. Sesekali saya sempat berdiskusi dengan kawan-kawan dijurusan
tentang banyak hal, membuka topik dan obrolan yang cukup berkualitas daripada hanya
obrolan yang kosong makna dan banyak tertawa seperti jaman SMP dulu.
Tentang
kampus, Jakarta, pemerintah, negara, sampai agama. Ramsey, dina, novi, fahmi,
eka, agatha, fitri, dengan merekalah biasanya diskusi jadi hangat. Ada wajah
penasaran, ada kerutan dahi, ada tanggapan, ada pertanyaan, ada sanggahan,
sampai pembenaran. Semua topik berawal dari permasalahan yang ada di dunia ini,
seluuuruh dunia, apapun dibahas. Bahkan atas segala masalah yang ada, semua
dari kami mengajukan solusinya masing-masing. Diskusi yang jarang-jarang ada
ini sarat akan hausnya perbaikan umat. Saya merasakan hal yang sama dengan
mereka, ya, perbaikan umat. Mereka terlihat
ingin menunjukkan yang haq dan mencegah yang bathil, sekecil apapun hal itu. Saya
memandang bahwa yang ingin mereka lakukan adalah da’wah juga, mereka punya niat
menjalankannya, hanya mungkin belum tau apa itu, bagaimana dan kapan
melaksanakannya. Ternyata setahun belakangan belum cukup bagi saya untuk menilai
dan mengenal mereka, bibit-bibit luar biasa, yang darinya akan terlahir
perbaikan umat. Aamiin yaa Rabb..
Karena da’wah ini adalah milikmu, milikku, milik kita semua.
Allahu akbar!
Posted 8th October by Miruka Angguna
No comments:
Post a Comment