Bismillahirrahmaanirrahiim.
Bermanfaat. Minimal bermanfaat untuk keluarga, kawan, dan orang
sekitar. Maksimalnya untuk Agama dan Bangsa. Baik. Minimal baik untuk keluarga,
kawan, dan orang sekitar. Maksimalnya untuk Agama dan Bangsa. Kita pasti
bahagia ketika melihat ada setetes kebaikan terlahir dari ide kita, ucapan
kita, tindakan kita, do’a kita, sungguh luar biasa bahagia. Bahagia ketika yang
lain tersenyum merasakan nikmatnya tetesan kebaikan itu. Bahagia ketika
kebaikan yang hanya setetes itu dapat berdampak bagi yang lain.
Namun, tetesan itu ternyata memang tidak mudah diciptakan,
butuh tekad yang bulat, strategi yang matang, usaha yang tiada habis, dan do’a
yang mantap. Layaknya berolahraga, harus sit up, push up, lari bolak-balik,
lompat-lompat, baru banyak meneteskan keringat. :D Seperti itulah analoginya
meneteskan kebaikan, banyak rintangan.. tapi Allah sudah bilang berulang kali
bahwa belum beriman seorang hambanya jika belum menikmati banyak ujian dariNya.
So, kalo dapet ujian, senyum aja deh :) kadang kepengen cengeng #wajarkan, tapi
suka ngebanding-bandingin masalah sendiri sama masalah orang lain, saya rasa
masih banyak orang lain yang lebih berproblema tapi toh wajahnya sumringah
saja, jadi malu trus ga jadi sedihnya. :)
Mungkin itu dampak dari kecapean mikir aja jadinya lemah. Tapi
kalo kita analogikan lagi dengan olahraga, selama berolahraga kita rentan
mengalami dehidrasi, bukan? nah dehidrasi iman juga ada ternyata, jadi saat
ujian lagi bikin ngos-ngosan isi juga ruhiyah kita dengan suplemen yang
seimbang.
Jalan yang panjang, pengikut yang sedikit, waktu yang lama. Inilah
yang harus ditempuh, jalan a la Rasulullah dalam dakwahnya.
Kataku saja aku sendiri
Padahal ada Dia
Yang jaraknya lebih dekat
Lebih dekat dari urat nadi ini
Semangat mimil!
Posted 24th September by Miruka Angguna
No comments:
Post a Comment