Entah sejak kapan, tetapi yang kuingat, detik-detik terindah setelah kuputuskan untuk mendekat pada-Nya, buatku semakin yakin bahwa semua yang kumiliki adalah pinjaman, termasuk waktu-Nya.
Adalah ia Eka puspita, seorang akhwat lembut nan tangguh tiada tara. Aku mengaguminya. Tiada satu pun alasan yang dijadikannya sebagai batu sandungan dalam dakwah ilallah. Aku mencintai caranya dalam bergerak. Bermujahadah dalam gurun dakwah yang kering akan da'i-da'iyah tangguh sepertinya. Adapula Annisa rachma arsy, Halimah gucci, Dini cloud sang mujahidah, Nadia key, Linda you can, Ainy nur anggraeni, dan segelintir akhwat fakultas merah muda lainnya. Aku menyukai keikhlasan hati mereka dalam menginfakkan waktu rehatnya guna mengajak kepada yang ma'ruf dan mencegah yang munkar.
Rasanya aku tersihir ingin menjadi setangguh mereka, well, semoga. :'
----------
'Ala kulli haal, sidang umum mtm dan bem unj kemarin adalah SU pertamaku yang tercampuri dengan aroma akademik. Sebut saja skripsi. Jauh-jauh hari ibu sudah mengkhawatirkan aku yang harus memenuhi sidang umum menjelang sidang skripsi, sampai-sampai ayah pun tak kuberitahu, karena aku pasti tidak jadi berangkat.
Aku telah berjanji kepada ibu untuk menyelesaikan segala keperluan pribadiku menjelang sidang umum 22-24 januari. Meminimalisir segala alasan yang (mungkin saja) menjadi penghambat keberangkatanku, semisal pendaftaran sidang, power point presentasi, dan seterusnya, semua selesai pada h-1 sidang umum. Berhasil, alhamdulillah, dan aku pun berangkat dengan penuh semangat (jelang demisioner).
Satu jam sebelum keberangkatan, tersiar kabar jurusan bahwa siapapun yang akan disidang skripsi pada 25 januari harus mengantarkan skripsinya ke rumah dosen penguji. Yap once more, ke rumah dosen penguji, tepatnya daerah duren sawit. Well, ada-ada saja. Kemudian kuhubungi kakak tingkatku yang akan disidang pada hari yang sama, barangkali kita bisa pergi berdua, namun tidak lama dia membalas, "skripsi km aku bawa yaa sekalian ke rumah dosennyaa". Allahu akbar. Jazakillahu khayran katsiira ka Nurul ihsiana :') aku pun berangkat menuju puncak (AFI theme song's now playing).
Sesampainya di lokasi SU, nyatanya aku tidak serta merta belajar. Ada banyak interupsi. Pegang kamera, buka laptop, kirim email, potong bakso, pasang nametag, ke toserba, jaga konsumsi, dan banyak hal lainnya yang tidak mungkin kulewatkan, terlalu sayang untuk momen terakhir. Ea.
Untungnya ada Ari senpai, anggota sohibul fraksi fbs yang (sepertinya) memahami dan coba membantuku dalam memberi arahan presentasi sidang skripsi, dia membimbing bak senior lulusan 2001, padahal dia juga baru disidang pada pekan itu. Thankyou ri, kapan kapan ditraktir cilor ya.
Ulfah, Eha, Indah, Ria, pun semua memintaku untuk tetap fokus belajar meski selang beberapa waktu, "mil, bisa tolong ini?" :D tetapi rasanya mengalir saja kerja-kerja kita, diam-diam sama merasa.. bahwa momen terakhir ini rasanya mubadzir kalau dibuang begitu saja, harus dilahap hingga penghabisannya.
Menyaksikan hari dari awal matahari terbit hingga tenggelam lagi, sambutan embun jendela pagi yang menjadi tanda bahwa udara begitu basah, menikmati rasa sejuk yang tidak terlampau dingin, meski ya.. sesekali dingin terasa menggigit, terlebih saat hujan mengguyur bumi seharian penuh. Tetapi aku menikmatinya dengan penuh kesyukuran, masih bersama mereka, MTM 15 :)
Tibalah saatnya berakhir, ketika resmi berhenti dari struktur Majelis Tinggi Mahasiswa UNJ 2015, khidmat, bersama hujan dan angin sejuk yang menyapa pipi secara bergantian. Gugup. Detik-detik saat mendengar Didik membacakan Laporan kerjanya yang telah disihir menjadi lebih indah oleh seorang sekjend bernama Indah (gooks). Setelah konsideran dibacakan, dan kepengurusan berpindah kepada MTM 16, desir hati tak lagi terbendung, barakallahu fiikum adik-adik, selamat berjuang!
Perjalanan pun dimulai (lagi), roda mobil tlah berputar kembali menuju kota Jakarta, kududuk samping pak tni yang sedang bekerja, mengendarai tronton supaya baik jalannya, hei, ~ (oke sekip) :p
Sore itu, hanya tergambar memori setahun belakangan yang bermain riang dalam benakku, memori manis-asem-asin rame rasanya bersama MTM 15. Ya meski sesekali lamunanku harus diganggu oleh serangkaian kalimat yang kubaca dengan fonetik sengau, bahasa yang akan kugunakan penuh pada esok hari dalam sebuah ruang di gedung Fbs, bertema sidang skripsi.
Allah yubaariik fiina..
-MA-