Powered By Blogger

Thursday, September 28, 2023

30 Days Without Screentime

Bismillah

Dear Tisam, permata hati miku & biku
Lusa adalah genap 30 hari Tisam telah dipisahkan dari aktivitas 'gadget'. Tentu tak lantas berhenti, kami coba melanjutkannya sampai waktu yang belum ditentukan.

Biasanya miku & biku tak jarang memberikan Tisam waktu menatap layar handphone agar kami masing-masing bisa menjalankan aktivitas tanpa "diekori".

Tapi ternyata lebih dari itu. Bukan hanya tak ditempeli oleh Tisam, Tisam juga berpotensi sulit mengenali perasaan selain endorfin / dopamin yang didapat melalui gadget. Hingga bahkan tak mau banyak berinteraksi dengan kami. Matanya lebih berbinar menatap layar. Tentu saja ini yang juga dirasakan kita sebagai orang dewasa.

Tisam, tahukah?
Hari-hari ini Tisam nampak lebih ceria, senang bercanda apalagi menggoda & bermanja-manja, diusia jalan 22 bulan Tisam sudah mencerna & memproduksi beberapa Kosa Kata, apalagi memahaminya.

Tisam, tahukah?
Awalnya miku menangis. Merasa kasihan karena kelemahan miku menyerahkan Tisam pada robot bernama gadget.

Di samping itu juga sempat terasa berat menjalankan hari tanpa selingan, terus membersamai dan dibersamai Tisam. Miku bukan tidak suka, tetapi takut. Takut Tisam bosan, bagaimana jika Tisam tantrum?

Ternyata jawabannya lain. Tisam justru semakin minim bahkan hampir tidak pernah tantrum lebih dari 5 menit. Ya, ada masa Tisam bersedih, kecewa, bahkan marah pada miku & biku. Tapi kemudian Tisam mau menerima perasaan yang hadir dan kembali memeluk kami.

Tisam, tahukah?
Kini miku sudah tak lagi patah.
Acapkali miku memasak, lalu Tisam datang menangis minta di-emban. Miku berusaha langsung mendekap Tisam (kecuali masakan yang banyak cipratan minyak). Jika miku mencuci piring lantas Tisam mengajak miku menemani / minta disusui, miku tanggap meninggalkan aktivitas meski piring & sendok masih bersabun. Saat miku sholat, miku gelar dua sejadah. Satu untuk Tisam & satunya untuk miku. Sesaat miku pergi ke garasi jemuran baju, Tisam pun miku sertakan. Dipakaikan sandal 'citcit' dan dititipkan membawa pakaian kecil meski selalu ada yang jatuh & kembali bernoda. Tetap miku biarkan, jika kotornya parah tinggal dicuci ulang. Belanja sayur pun Tisam miku emban / jika tidur miku bangunkan untuk ikut. Kemudian kita beli roti, atau lanjut sarapan & berjemur di masjid sambil lihat kakak-kakak SD lalu lalang.

Miku pastikan kami (orangtua) yang akan senantiasa mendekapmu, nak. Bukan lagi gadget yang handal menaklukan tanpa kehangatan.

Tisam, tahukah?
Meski begitu Tisam tak juga selalu bergantung, lho. Hebat, maasyaaAllah! Ada waktu-waktu istimewa, di mana miku bisa mendapat tidur siang beberapa menit dan Tisam tetap bermain pada posisinya. Atau miku tinggal masak, Tisam justru mengambil kesibukan bersama buku-buku kesayangan.

Tisam sayang. Semakin dekat, semakin mendekap, menatap lekat sesederhana apapun momen pertumbuhanmu. Miku semakin dibuat sadar, bahwa masa kecil ini sementara. 

Nanti, tak ada lagi yang bersemangat ikuti miku ke sana kemari. Tak ada lagi yang dengan riang mengangkat tangan saat miku bertanya, "Siapa yang mau ikut miku Jemur Bajuuuu?"

Semakin dibayangkan, mata miku semakin berair di bagian sudutnya. Semakin menghargai masa kita berduaan / bertigaan sama biku.

Sehat yang sayang, sholihah miku & biku. Permata hati, tabungan amal kelak kami tiada.

Miku, Biku, Sayaaaang Tisam