Powered By Blogger

Friday, April 27, 2012

Mentee-menteeku :)))))

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillah hari ini telah menyelesaikan satu amanah di sekolahku, tepatnya sekolahku setahun yang lalu. Sebisa mungkin jika memang tidak ada agenda pribadi,kampus,atau keluarga yang urgent, setiap hari sabtu pagi insyaAllah bisa kupastikan tubuhku ada di SMA, wadahku tempo dulu dalam merapikan diri(akhlak,ibadah) sedikit demi sedikit. bi idznillah.

Benar kata murabbiyahku, "Disaat kau lelah atas agenda2mu,kemudian kau bertemu dengan binaan2mu,seketika itu pula rasa lelahmu menghilang". Benar saja, hal itu terjadi padaku.

Melihat senyum-tawa mereka, mendengar candaannya,curhatannya,celetak-celetuknya, karakternya yang berwarna-warni. Sungguh bisa kulupakan sejenak rasa lelah yang lalu hinggap.

Menyedihkan,aku yang sungguh menyedihkan. Sempat selama empat minggu tak kupenuhi agenda mentoring, selain karena mentee-mentee libur UTS, alasan lainnya adalah agenda kampusku.

Bukan menyalahkan, tapi aku memang kurang suka dengan agenda kampus yang jatuh pada hari sabtu dan minggu, sesekali tak apa namun pernah sampai empat minggu berturut-turut... aah tidaak #berlebihan
Aku bukan tipe orang yang merasa mudah ketika harus mobile kemana-mana. Cukup difokuskan Senin-jumat agenda kampus,Sabtu-minggu agenda sekolah. Pour moi, c'est tout.

For my mentees, Je t'aime parce qu'Allah... I love you because of Allah...
Alifah
Age
Dea
Diah
Devi
Dwita
Fanny
Ivo
Sukma
Ulfi
Virgi

Rabithaaaah yuuk:)


Sunday, April 22, 2012

Kerja bakti :D

Bismillahirrahmaanirrahim..

Alhamdulillah, baitii jannatii sebentar lagi beres! :D Tinggal cat-cat aja, dan itu tugasnya ayah. Hehehe
Kami yang perempuan, mengepel lantai rumah yang kumuhnya bikin pengen istighfar terus. Harus pakai p*rc*l**in pembersih lantai, biar sekali gosok langsung cling*! :D

Padahal tubuh belum pulih benar, tapi semangat kebermanfaatan diri memaksaku untuk ikut memberesi rumaah :D apalagi hari ini sekaligus ajang kerjasama keluarga, kerja bakti di baitii jannatii. Sekarang tampak rumahku memang hancur kasihan -_-' Tapi sebentar lagi -insyaAllah- sudah bisa ditempati lagi, full sekeluarga :D

Semangat, semangat! Sakit itu nikmat, bukan penghambat. :D
#menggebu

Sungguh akhir-akhir ini tubuh lebih banyak berlelah-lelah di kampus. Kini waktunya untuk membagi tenaga untuk bekerja di rumah. Hidup tawazun!

Thursday, April 19, 2012

Oh là, là! Je suis malade.

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Dari kemarin lalaaai betul, sumfeh. Jadwal makan dicuekin.. jam istirahat dipakai buat baca buku, belajar, online.. Lah pantas saja tubuhnya menuntut keadilan, toh pemiliknya tidak mau menjaga. Untuk pertama kalinya tubuh ini betulan drop di kosan. Biasanya sakit sehari langsung beres. Yang hari ini malah komplikasi. #istighfar
kalau sudah sakit, beberapa agenda kena cipratannya alias batal. Faghfirliy yaa Rabb, belum pandai hamba menjaga jasad pinjaman ini...

Quote:
“Sakit memang harus dirasa, agar syukur tercipta dikala sehat.”

Semangat, Menyemangati!

Tuesday, April 17, 2012

Ujian never DIE.

Bismillahirrahmaanirrahim.

Ujian selaalu ada. Hadir. Tak pernah absen. Baik itu ujian dari Allah SWT, dari guru, dosen, organisasi, dll. Di mana-mana ada ujian, that's life mameen. Jadi jangan pernah meminta untuk berhenti mendapatkan ujian, karena sejatinya setiap ujian membawa misi hikmahnya masing-masing. Jika kita tak lagi mendapati ujian, itu tandanya kita telah mati.

Jangan pandang bahwa ujian hanyalah kepahitan. Tidak. Yang manis-semanis madu pun bisa jadi sebuah ujian. Banyak harta, sehat sentosa, dkk-nya adalah ujian kebersyukuran kita akan nikmat-Nya.

Banyak ujian bukan berarti harus dipaksa senang gembira pasrah. Jika ingin berkeluh kesah (tanpa berlebihan) silakan saja.. Tak ada pelarangannya toh. Tapi baiknya mengadulah hanya kepada Allah SWT, Sang Pencipta ujian. Sang Pemilik solusi.

Sudah dapat ujian, tertimpa ujian. Agak maksa tapi saya agak setuju. Je pense que c'est normale. Karena tidak jarang ujian mengunjungi kita bertubi-tubi. Nah dari sinilah kita meninjau kembali segala perilaku kita. Bermaksiatkah? :( (Tapi kalau dapat ujian dari guru atau dosen beda lagi ya :P itu sebuah kewajiban kita dalam mendapatinya). Dari ujian pula, biasanya kita bisa kembali mesra dengan Allah SWT.. (survei membuktikan).

Berbahagialah ketika mendapati ujian dalam bentuk apapun.. (Aamiin #paling kenceng) karena hakikatnya ujian adalah proses peningkatan kualitas diri. Dari yang SD jadi SMP, dari yang SMP jadi SMA, ba'da SMA jadi MAHASISWA, dst. Pun halnya ketika diuji oleh Allah, dari yang derajat taqwanya sekian, jadi sekiankiankiaan, masyaAllah. SATU kuncinya, asalkan kita lulus.
Sulit. tapi BISA :D

Sunday, April 15, 2012

Malming bareng orang tercinta

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Flashback.
Rumah sedang dalam perbaikan, ibu dan kakak menghabiskan malam di tempat pengungsian (baca: rumah nenek). Dan ayah tetap istiqomah menjaga rumah yang sungguh (sangat) berantakan. Sedang saya tinggal paling jauh, di kosan dekat kampus, di Rawamangun.

Ayah sedang dalam kondisi yang sudah kepayahan mengurusi rumah yang sedang dalam perbaikan, ditambah karakternya yang cukup perfeksionis, jadilah sebuah masalah. Ibu dan kakak hanya mampu menemani, juga menyemangati. Wong sekeluarga yang mengerti masalah rumah ya hanya ayah, kami yang wanita-wanita tak lebih paham darinya. Saya lebih tidak oke. Hanya memberi semangat lewat sms hehe. "Pa sabar ya:)" atau "Pa semangat yaaa:)".
That's all. Balasan ayah sesekali meminta saya pulang, ya lumayanlah untuk menjadi tempat berkeluh-keluh (kasian amat hehe). Namun untuk dua minggu kemarin saya belum sempat ke rumah, syukur ayah memaklumkan...
"Yaudah pulangnya nanti aja gpp.. tunggu rumah beres ya B-)" balas ayah.

Bukannya saya tak ingin melihat baitii jannatii yang sedang tak karuan, tapi agenda lain menahan saya untuk tidak pulang dua minggu kemarin... huhu

Gaperi 2, sabtu, 14 April 2012.
Akhirnya dengan adanya pembatalan agenda yang sungguh tak terduga, saya mengartikan bahwa Allah menyuruh saya pulang ke rumah. Sms dari ibu, ayah, kakak berdatangan dengan nada gembira :D (apalagi saya gitu lho).

Benar saja rumah berantakan, saya pun ikut mengungsi di rumah nenek. Malamnya, ibu mengusulkan untuk makan malam bersama di luar. Brilian! :D
Ibu dibonceng ayah, saya membonceng kakak. Kami makan di sebuah tempat makan chinesse. Hujan namun terasanya hangat... Wong minumnya teh anget :P
Mulailah ayah merilekskan pikirannya sejenak, sesekali kami bercanda dan bercerita... Mengingati masa kecil saya dan kakak dulu.

Jarak bukanlah penentu kencang atau renggangnya ikatan hati kami. Semoga Allah tetap mendekatkannya walau kadang serasa jauh.

Sunday, April 8, 2012

Revival Camp with FBS 2012

Bismillahirrahmaanirrahim

Tahun ini saya tidak lagi peserta RCF, melainkan panitialah yau :D
Alhamdulillah.. selama 06-08 april @Cikoneng, puncak pass, Bogor ini terasa kebermanfaatannya. Dengan peserta yang berjumlah 600 orang (gelindingkan semua angka nol-nya) ternyata tak bisa melemahkan semangat ini. Hmm.. Banyak cerita! Tapi... Saya cukup lelah sekarang ini #sibuk
semoga tetap terekam dalam ingatan, kebermanfaatan kegiatan RCF 3hari ini.

#edisi males ngetik, jadi cukup sekian.
:D

Monday, April 2, 2012

Si shaliha nan taat

Bismillahirrahmaanirrahim.

Tak perlu menyebut nama. Seorang kawanku semenjak SD dulu memang tak berubah, naif tapi 'nyentrik'. Hubungan kami tidak intim, tapi bisa dibilang dekat. Lah wong satu ranah pendidikan mulu' gitcu lhoo. Ia lahir dalam keluarga yang sederhana, dari rahim seorang ibu yang paling dicintainya, ia belajar patuh. Muslimah ini taat pada keislamannya, sejalan dengan ketaatannya pada sang bunda yang notabene non-islam. Bayangkan kawan, betapa kaya hatinya. Antara loyalitas pada agama dan rasa menghargai pada sang bunda. Memang ada beberapa hal yang mengganjal didirinya, namun apalah daya, ia belum berkesempatan mengubah apapun. Sesekali matanya berkaca, kala aku menanyakan 'hal' yang sama. Matanya memandangku ragu, selalu begitu. Seperti ingin bicara tapi tertahan. Sampai pada satu hari, dalam sebuah masjid nan tenang, angin sesekali menyapu wajah kami yang sedang bersantai. Kami banyak bercerita hingga menyentuh pada titik permasalahan dirinya. Turunlah air mata itu sembari ia bercerita, kubiarkan saja, toh air mata itu memang sudah waktunya turun dari persembunyiannya selama ini. Lucunya si shaliha naif ini menutup ceritanya dengan kalimat, “Mil, anti tau tidak? Aku belum menceritakan hal ini pada kawan lain. Dan aku takkan bercerita jika bukan kau yang memberi umpan duluan..hehehe”

Ukhti, aku yakin Allah sayang padamu.. Melihat wanita shaliha yang begitu taat pada-Nya dan ibunya. Oh sungguh malu hatiku, melihat rona keikhlasan dalam tiap masalahmu.
Yakinlah Allah selalu bersama kita.. :)