Powered By Blogger

Tuesday, September 15, 2015

Menjaga Hati

Sahabat, pernahkah kita bertanya? bagaimana mungkin dalam tubuh ini ada segumpal daging yang menjadi indikator tenang dan bersihnya jiwa kita? sedang kita tahu bahwa seluruh organ dalam tubuh senantiasa hidup bermanfaat. Layaknya jantung yang berdetak, nadi yang berdenyut, hingga darah yang mengalir. Tetapi mengapa tetap saja segumpal daging itu yang dijadikan-Nya parameter kebaikan jiwa kita?

Sahabat, sungguh segumpal daging tersebut mampu menjadikan tubuh kita baik secara keseluruhan atau bahkan buruk semuanya. Lebih dari itu, segumpal daging tadi dapat menularkan kebaikan atau bahkan mendatangkan keburukan pada diri orang lain.
Apa sebenarnya segumpal daging itu?

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia BAIK, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia RUSAK, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati." (HR. Bukhari &  Muslim)

Sahabat, sesungguhnya segumpal daging itu adalah HATIMU. Hati yang kau inginkan selalu bersih dan menyala karena cahaya-Nya, bersinar karena ridho-Nya. Namun sahabat, bagaimana mungkin kita mampu mendamba hati yang bersih dan bercahaya, tetapi lihai kala mengotori hati yang lain?

Semisal tutur kata yang menodai, canda yang melukai, rayu yang mengotori, harapan yang diingkari, keisengan yang basa-basi, hingga ucapan lainnya yang membuai hati saudara-saudari.
Mohon ampuni kami ya Rabb...

Akankah kita mati dengan segumpal daging yang bersih sesuai dengan fitrah pemberian-Nya, atau kembali dengan segumpal daging yang rusak lagi merusakkan? hingga bahkan busuk lagi membusukkan?

Sahabat. Bagaimana bisa kita mendamba yang terbaik bagi hati ini, pabila masih membiarkan hati-hati yang lain ternoda atas ucap dan perilaku kita.
Duhai Allah Sang penggenggam hati, tetapkan hati kami pada agama-Mu, pada ketaatan di jalan-Mu, pada keberkahan dan keridhoan-Mu.



Wallahu a'lam

THE REAL YOUNG MUSLIM
IG & Twitter : @RealYoungMuslim
#AyoMentoring

1 comment: