Pepatah Yunani kuno berkata: "Scripta Manent, Verba Volant". Yang tertulis akan abadi, yang terucap akan hilang bersama hembusan angin.
Sunday, September 11, 2022
Bersyukurnya Istri
Monday, July 18, 2022
Menyesal Berumah Tangga?
Thursday, March 5, 2020
Estafet Kesalahan, Masa Sih
Bismillah
Suatu saat di akhirat kelak, kita akan berada pada fase perhitungan. Di mana amal kita ditimbang dengan timbangan termutakhir yang takkan pernah berbuat curang.
Pun pada masa itu, manusia akan saling berteriak. Menuntut balas satu dengan yang lainnya. Saling klaim pahala (yang suka bully temennya mari bertaubat) dan juga share dosa (waduh) 😓
Maka, berhati-hati dalam bertindak dan bersikap merupakan suatu kebijaksanaan hakiki di era milenial ini.
Suatu hari ada yang bertanya, "teh, betul ngga sih kita akan dihisab atas amalan orang lain?"
Saya pun berusaha menemukan jawaban, dari konteks pertanyaan yang dimaksud.
Me: "Ya, jika kita mengajaknya melakukan hal yang mudharatnya besar"
She: "Kalau kita ngga ajak?"
Me: "Inna a'malu binniyat. Kalau kamu, hadiahkan sepeda untuk adik yang usia TK, dengan niat kuat agar si adik semangat ke TPA. Namun suatu hari ia bolos sekolah dengan sepeda itu. Apakah tetap kamu yang dihisab?"
Seni membantu (my thought)
Monday, December 16, 2019
Mudah Bagi Allah
Thursday, August 15, 2019
Trauma persepsi : "Afeksi"
Bismillah.
Suatu hari, hiduplah seorang anak yang dilahirkan dalam kehidupan yang tidak mudah. Dalam ragam adaptasi sang orang tua, dia pula merasakannya selagi dalam masa kandungan. Entah apa saja yang dirasakan & diperdengarkan saat itu.
Masa remaja menjelang, peralihan karakternya mulai berjalan seiring waktu. Jati diri mulai ditemukannya, setitik demi setitik. Di mana sang ayah? Sang ibu? Raga mereka berada di dekatnya, tapi tidak dengan jiwa. Entah apa saja yang ia rasakan, perdengarkan, dan saksikan saat itu.
Lantas waktu bergulir hingga tertegun menyadari, kini sang anak telah dewasa. Ia tumbuh menjadi pribadi yang keras. Di tengah lembut & kasih dari kedua ayah ibunya.
Friday, May 24, 2019
Leadership Hqq?
Bismillah
Kali ini, kita ngga akan bahas sesuatu yang ideal menurut teori A, B, C. Pengamatan dan pengalaman sederhana yang saya rasakan, sepertinya akan berkaitan secara otomatis dengan keumuman yang ada 😁 apa sih?
Secara umum, kita tahu bahwa pemimpin itu kepala, beri komando atas berjalannya fungsi organ tubuh. Sebagaimana seorang pemimpin mengorganisir pasukannya.
Beragam situasi mengharuskan saya belajar menjadi seseorang yang dikomandoi, serta mempelajari bagaimana para pemimpin itu memberi instruksi.
Ada yang hanya senang komando tanpa terlibat, ada yang turun terlibat, sampai terlibat penuh alias belum percaya pada timnya 😅
Beragam gaya kepemimpinan saya amati dan pelajari, ada yang baik bisa diambil, yang kurang pas bisa disisihkan saja.
Saya pribadi senang dengan pemimpin yang jelas dalam instruksi, dan turun terlibat meski tidak sepenuhnya. Cukup dengan curahan perhatian, serta tawaran perbantuan yang diberikan. Ditambah lagi kepercayaan yang ditanamkan, justru menjadi awal menjadikan kami bibit yang unggul.
Semua orang bisa berada di posisi memimpin. Namun tak semuanya berjiwa pemimpin.
Salah satu syukur dan bahagia itu, kala kami dipertemukan dengan leader yang mengerti makna dari amanahnya. Tidak sewenang-wenang, ataupun bekerja one man show. Sendirian.
Melainkan mereka yang jelas memberi arahan, perhatian, serta kepercayaan.
Jazakumullahu khayran untuk nama-nama yang akan saya ingat. Berjasa atas kepemimpinannya guna mendidik saya menjadi muslimah yang cerdas dan hebat (well, meskipun belum) 😫
Allah yubaarik fiikum..