Bismillah
.
Hari ini, adalah 365 hari yang lalu. Saat di mana malam menjerat nafas -- mencegat luka yang hampir beranjak pergi. Hari itu, mereka bebaskan deras air mata -- mengizinkan kedalaman duka.
.
Betapa cepat Senyum tiba dalam perjumpaan, namun butuh diupayakan dalam perpisahan. Jarang ada Air mata pada perjumpaan, namun hampir selalu jatuh dalam perpisahan.
.
Hari itu, adalah hari di mana rintik senyum berhenti, sementara tetes rindu menderas.
.
Rindu, adalah sendu yang menjelma dalam do'a. Rindu, adalah cara menggapai 'ketiadaannya'. Rindu, amatlah mudah dirasakan, teramat sulit ditiadakan.
.
Nasihat, harum tubuh, suara, tawa, canda, binar mata, tangan keriput, sarung shalat, sajadah, semua miliknya, itulah sebenar-benar rindu.
.
Kerap kali Allah hadirkan suka maupun duka, untuk apa? Untuk mengajar makhluk-Nya berlapang jiwa pada keduanya, atas segala ketentuan-Nya.
.
Duhai Fatimah binti Muhammad, malam-malam di mana pipimu diderasi air mata ba'da kepergian ayah. Kami jua melewatinya.
.
Gores gores penghujung malam, semoga rindu itu meredam-- meski tidak memadam.
(MA)
Pepatah Yunani kuno berkata: "Scripta Manent, Verba Volant". Yang tertulis akan abadi, yang terucap akan hilang bersama hembusan angin.
Showing posts with label fatimah. Show all posts
Showing posts with label fatimah. Show all posts
Saturday, November 4, 2017
Selamat hari Ayah
Subscribe to:
Posts (Atom)