Powered By Blogger

Monday, April 2, 2012

Si shaliha nan taat

Bismillahirrahmaanirrahim.

Tak perlu menyebut nama. Seorang kawanku semenjak SD dulu memang tak berubah, naif tapi 'nyentrik'. Hubungan kami tidak intim, tapi bisa dibilang dekat. Lah wong satu ranah pendidikan mulu' gitcu lhoo. Ia lahir dalam keluarga yang sederhana, dari rahim seorang ibu yang paling dicintainya, ia belajar patuh. Muslimah ini taat pada keislamannya, sejalan dengan ketaatannya pada sang bunda yang notabene non-islam. Bayangkan kawan, betapa kaya hatinya. Antara loyalitas pada agama dan rasa menghargai pada sang bunda. Memang ada beberapa hal yang mengganjal didirinya, namun apalah daya, ia belum berkesempatan mengubah apapun. Sesekali matanya berkaca, kala aku menanyakan 'hal' yang sama. Matanya memandangku ragu, selalu begitu. Seperti ingin bicara tapi tertahan. Sampai pada satu hari, dalam sebuah masjid nan tenang, angin sesekali menyapu wajah kami yang sedang bersantai. Kami banyak bercerita hingga menyentuh pada titik permasalahan dirinya. Turunlah air mata itu sembari ia bercerita, kubiarkan saja, toh air mata itu memang sudah waktunya turun dari persembunyiannya selama ini. Lucunya si shaliha naif ini menutup ceritanya dengan kalimat, “Mil, anti tau tidak? Aku belum menceritakan hal ini pada kawan lain. Dan aku takkan bercerita jika bukan kau yang memberi umpan duluan..hehehe”

Ukhti, aku yakin Allah sayang padamu.. Melihat wanita shaliha yang begitu taat pada-Nya dan ibunya. Oh sungguh malu hatiku, melihat rona keikhlasan dalam tiap masalahmu.
Yakinlah Allah selalu bersama kita.. :)

1 comment: