Powered By Blogger

Thursday, September 25, 2014

Zakiyyah


Bismillah


Qs. Ali Imran : 185
Allahummaghfirlaha warhamha wa’afihi wa’fu’anha.

Telah banyak menghabiskan waktu bersamanya, ia yang penyayang, lembut, dan penyabar. Banyak sudah bercerita dan berdiskusi dengannya, ia yang bersemangat dalam agenda kebaikan, ia yang total dalam pekerjaan, ia yang hangat dalam pertemanan. Ukh Zakiyyah. Uhibbuki Fillah.

Ukh Zakiyy yang jarang terlihat dalam agenda kampus
Sakitnya bukanlah sakit yang sekadarnya, sakitnya bukanlah sakit yang tiba-tiba. Berawal dari lambung, ya, maag. Awalnya saya memang heran mengapa Zakiyy sering sekali check up, meski tak sesering akhir-akhir ini. Beberapa bulan terakhir bersamanya ia banyak bercerita tentang penyakitnya, tentang ketidakmungkinan untuk lebih aktif lagi di kampus. Bukan karena sakit kemudian ia memilih tidak aktif di kampus, sungguh bukan :) alasannya jauh lebih mulia dari itu, “aku ga mau merepotkan mil ketika aku datang ke sini (BEM FBS), aku ga mau mereka liat aku yang lagi kesakitan..” ungkap Zakiyy. Saya hanya menjawab dengan senyum, tanda kagum terhadapnya.

Ukh Zakiyy yang tak pernah bisa hadir dalam rapat  pagi
Setiap kali ada undangan rapat atau syuro dipagi hari, jawabannya pasti sama, izinnya pasti sama, ya, tak bisa datang pagi hari. Namun yang paling saya kagumi adalah tentang ketidakhadirannya yang ternyata jauh dari keinginannya, ia tidak hadir pagi atas alasan yang berterima. Ya,  birrul walidayn. Berbakti pada orang tua. Membantu ummi setiap pagi, berprinsip untuk tidak pergi dari rumah sebelum ditinggalkan dalam keadaan rapi. Itulah ukh Zakiyy.

Ukh Zakiyy yang mudah khawatir
Wajahnya yang sering terlihat berpikir, sering mengajak berdiskusi, bersama kami mencari solusi. Ya, nyatanya ia khawatir akan permasalahan umat hari ini, memikirkan agenda kebaikan apalagi yang harus diselesaikan, ia berpikir tentang orang lain, bukan atas tentang hal yang menyangkut pribadi.  Lucunya, kala bercerita tentang dakwah, rasanya pikiran ini selalu “klik” dengannya. Maka masa yang cukup berat yang saya hadapi dalam medan dakwah "di sana" adalah bergerak tanpa bertukar pikiran dengannya. Sejauh ini, dialah partner dakwah terbaik yang saya punya, yang senantiasa itqon dan mau berpikir keras bersama-sama.

Ukh Zakiyyah.
25 September 2014
Ba’da isya tadi adalah hal terberat  yang saya lewati hari ini.
Saya merasa begitu yakin bahwa Zakiyyah pasti kembali menemani, zakiyyah pasti sehat seperti sedia kala. Maka begitu mendengar kabar kepergiannya yang begitu tiba-tiba, reflek saya gemetar, berusaha mencerna bahwa apa yang dikabari Dina (salah seorang kawan dekat dari jurusan bahasa Arab) adalah benar.
Ukh Zakiyyah, aku lupa mengucap kata ‘afwan dan jazakillah khayran jazaa padamu, atas segala kebersamaan kita dalam dakwah selama ini, kutitipkan banyak do’a pada-Nya. Kini Allah yang menjadi perantara do’a kami untukmu.

Ukh Zakiyyah, sekretaris umum BEM FBS 2014 kami, kami menyayangimu.

Milka Anggun (kaderisasi BEM FBS 2014)















No comments:

Post a Comment