Powered By Blogger

Sunday, October 5, 2014

Haji Backpacker

Bismillah

10 Dzulhijjah 1435 H

Alhamdulillaah.. Setelah paginya telah menunaikan shalat idul adha, siangnya kakak tercinta dan saya berhasil menyaksikan film Haji Backpacker di salah satu xxi di cibinong. Filmnya begitu membekas bagi kami, kami banyak berdiskusi setelah menyaksikan filmnya, tentang poin negatif dan positif. 

Dari segi negatif, jika membandingkan dengan film luar negeri, ternyata kualitas animasi yang terdapat di dalam film tersebut masih kalah jauh, masih kurang 'real' seperti misalnya film Transformer begitu, di mana robotnya terlihat begitu hidup. Dilain sisi nilai-nilai religinya masih belum cukup totalitas, seperti banyak ditemukan makan dan minum sambil berdiri, ditambah menggunakan tangan kiri, dsb. That's all.

Dari sisi positif, film ini tidak memiliki banyak dialog, sehingga menantang kami untuk banyak berpikir tentang hikmah dari setiap adegan para pemain, latar yang diambil dari 9 negara juga begitu mengesankan pada beberapa negara, khususnya negara Tiongkok. Lebih dari itu, kami banyak menemukan nilai-nilai pencarian Tuhan yang begitu membekas. Bagaimana tokoh Mada mengumpulkan kembali kepercayaannya terhadap Allah SWT. Tidak bisa dipungkiri dalam realita hal itu masih banyak terjadi pada umat muslim hari ini, semoga film ini dapat menjadi bagian dari perantara hidayah-Nya pada kita semua. Ah, saya jadi teringat kembali akan proses pencarian Tuhan yang ayah saya lewati.. Insya Allah, pekan berikutnya, kakak berencana mengajak ibu dan ayah untuk menyaksikannya, mengambil ibrahnya, merasakan hikmahnya. 

Kemarin, salah seorang kawan telah menyaksikan filmnya, ialah Erricha salah seorang kawan BEM FBS saya hari ini. Menurutnya, film ini begitu keren dan sangat 'menyentil' dirinya yang masih suka "ngambek" pada Allah. Ya, saya pun, Cha :)
Kemudia ia mengutip perkataan Sophia, seorang tokoh muslimah yang diperankan oleh Dewi Sandra, kala ia sedang mengingatkan sahabatnya, Mada yang diperankan oleh Abimana.
 "Ketika Allah mengabulkan harapan-harapanmu, kamu merasa Allah mendukungmu. Ketika Allah tidak mengabulkan harapan-harapanmu, kamu merasa Allah meninggalkanmu. Dan kamu, merasa berhak untuk meninggalkanNya?" -cuplikan dari film Haji Backpacker

Kalau boleh saya menambahkan perkataan yang 'menyentil', saya akan mengutip monolog tokoh utamanya, Mada, saat ia berada di India.
"Seandainya saja aku bisa melihat-Mu, aku pasti akan mempercayai-Mu. Seandainya saja aku mampu mendengar langsung perkataan-Mu, pasti aku akan mengikuti perintah-Mu. Namun aku sadar, bahwa aku tak mampu menjadikan-Mu sesuai dengan kemauanku. Ya, inilah cara-Mu untuk menguji, seberapa tebal keimananku".

Haji Backpacker. Recommended!


No comments:

Post a Comment