Powered By Blogger

Sunday, September 13, 2015

Siapa yang menanam, akan menuai

Bismillah



الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memilki hak khiyar (membatalkan atau melanjutkan transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang”. (Muttafaqun ‘alaih - HR. Bukhari no. 2079 dan Muslim no. 1532)


Berkah itu, kebaikan yang terus menerus melakukan regenerasi, tiada terputus kebaikannya. Tentu hal tersebutlah yang sepatutnya kita temukan, kita gapai, dan kita kumpulkan hari ini. Sebagaimana ustadz Salim A. Fillah telah mengupas Lapis-lapis keberkahan dalam bukunya yang begitu sastrawi. Maka itulah landasan kita bergerak hari ini, meluruskan kembali niatan tentang apa yang kita cari selain keridhoan-Nya, ya, keberkahan-Nya.


"Berkah itu, kebaikan yang terus menerus melakukan regenerasi, tiada terputus kebaikannya"

Membahas keberkahan akan selalu membuat hati-hati yang bimbang menjadi tenang, hati yang ragu menjadi kukuh, selalu menyejukkan hati yang terpanaskan oleh nafsu duniawi, tentang apa yang kita cari selama ini. Berbicara tentang keberkahan, tentu tiada habisnya, setiap dari kita pasti ingin menggapai keberkahan Allah dalam cara yang berbeda-beda. 


Berdagang, 
ialah jalan yang kupilih.

Sedari kecil, hal yang paling kusukai adalah berdagang, membahagiakan orang lain dengan karya buatan sendiri. Membuat sepatu hias, bros, makanan, dan sebagainya. Sayang sekali hobi ini hanya sekadar angin lalu saja. Hingga singkat cerita, baru-baru ini sepulang melingkar di salah satu masjid di kawasan Pemda, passion berdagang hadir kembali, ya, tiba-tiba.

Bersama ia, sahabat yang senantiasa menggenggam erat tangan ini dalam menemukan cinta-Nya. Andra, hai :) semoga kamu baca. Diandra Rizky, sahabat kecilku, sudah sepuluh tahun melewati banyak hal menakjubkan bersamanya. Tidak semua hal menjadi pas ketika bersama, tetapi ada banyak hobi yang sama antara Andra dan Milka. Bahasa, Budaya, Buku,  Travelling, Eropa,  hingga Triplets.

"..sudah sepuluh tahun melewati banyak hal menakjubkan bersamanya"

Ya, dalam perjalanan pulang, Allah menyatukan kembali isi dua kepala yang berbeda ini. Hingga keluarlah satu kata dari bibir kami, "Yuk, dagang!"
Dari begitu banyaknya hal yang kami sukai, kami hanya fokus pada hal yang menjadi sasaran pasar hari ini. Belum-belum berdagang, kami sudah memikirkan pembagian keuangan nanti, untuk kembali modal ke orang tua sekian, infak profesi sekian, dan seterusnya. Hehe

Pembagian kerja kami lakukan dari jauh hari, membuat akun media sosial, survei vendor, desain produk, dan seterusnya. Kami belajar lagi, sebab ini bukanlah bidang pendidikan yang kami geluti. Kalau kata bundanya Andra, ini namanya product knowledge, "jangan hanya sekadar berdagang, anggaplah ini jadi sebuah pelajaran." Teringat juga senyum wajah ibu setiap hari semenjak aku bercerita bahwa aku memutuskan untuk kembali menggeluti hobi ini, "Kapan mulai, nak?" :).

Apapun bentuk kesibukanmu, apapun caramu dalam menggapai keberkahan-Nya, kudo'akan semoga Allah memudahkanmu kawan, siapapun yang membaca tulisan ini. Teruslah berdo'a, berusaha yang diiringi dengan tawakkal kepada-Nya. Yakinlah bahwa, barangsiapa menanam, maka ia akan menuainya di kemudian hari.

Terakhir, sebagai penutup kuberikan padamu sebuah pesan indah yang sering disebut-sebut ditelinga ini,
"Kawan, janganlah hanya sekadar sibuk saja, tetapi jadilah produktif."

Barakallahu fiina...
 
Follow us: @TRIPLETSnoona

No comments:

Post a Comment