Powered By Blogger

Sunday, December 18, 2011

Sang pecinta firmanMu

Bismillahirrahmaanirrahiim.

 

Kisah untukmu wahai para qur’an lovers. Ini tentang kakak tingkat di kampusku, jurusan bahasa arab 2008. Beliau seorang pecinta dan penghafal qur’an… subhanallah, rasanya al-qur’an memang sudah menjadi emblem permanen yang menempel pada dirinya. Lagam tilawahnya sungguh indah, menegakkan bulu kuduk setiap orang yang mendengarnya. Serta tak ketinggalan makhrajul huruf plus hukum-hukum bacaan telah akrab sekali dengan bibir, lidah, maupun tenggorokannya. Aku kagum Ya Rabb… juga iri. :)

Beliau adalah orang yang agak tertutup dalam masalah pribadinya, pun jika beliau sedang bersedih, aku sulit memaknai raut wajahnya, sebab beliau gemar sekali menebar senyum. Namun hari itu aku bisa menangkap ada kesedihan dalam air wajahnya, well walaupun hanya sok tahu saja…  Lanjut, aku pun iseng bertanya saat melihat matanya yang berkaca-kaca, “Kakak kenapa? Jangan sedih dong kak…” sekali lagi, hanya iseng. “Hehe gapapa kok…” jawabnya sambil mengeluarkan sehelai tisu dari tasnya, lalu mengusap-usap matanya dengan tisu itu. “Yah… kak ada apa kak? Cerita aja yu kak…” timpalku agak sedikit panik karena ternyata dugaanku benar, beliau sedang bersedih. “Gapapa, aku memang biasa begini, sendiri aja ngga biasa diceritain…” jawab beliau sederhana. Seketika itu pula ia meraih mushafnya, ya mushaf cantik yang dicover dengan kain flanel berdesain buah semangka. Betapa intens kedekatan dirinya dengan kitab qur’anMu Ya Rabb… aku paham, aku tahu sedikit tentang beliau orang yang seperti apa. Orang seperti beliau ketika memikul beban masalah ya hanya qur’an-lah pelipur laranya. “Kakak mau tilawah ya kak… kalo gitu, aku pamit duluan ya kak, semoga masalahnya cepat selesai, assalaamu’alaikum…” aku mengakhiri. “Iya nanti insyaAllah aku nyusul ya, wa’alaikumussalam…” balasnya. Sungguh hatinya tlah terpaut dengan kitab suciMu ya Rabb. Satu lagi kawan, satu lagi pelajaran berharga yang nyata, yang langsung tampak dihadapanku, dan dapat kuserap hikmahnya. “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Qs. Ar-Ra’d: 28) Untuk mencurahkan segala isi hati memang lebih tepat hanya pada Allah. Dan hanya dariNya-lah semua solusi permasalahan bermunculan.

 Beliau juga seorang ustadzah tahsin di kampusku, baik dari sebuah lembaga maupun sukarela saja. Tak hanya berhenti sampai di situ, beliau juga melahirkan generasi adik-adik penghafal al-qur’an… sungguh akhwat shalihah yang bermanfaat, sangat. :)

Aku kagum padamu, kak. :)

Nurlaila Sarah, namanya.

 

SEMANGAT, BERMANFAAT!!!

No comments:

Post a Comment