Powered By Blogger

Wednesday, December 28, 2011

Selalu ada kisah disamping pertemuan kita

Bismillahirrahmaaniirrahiim.

                Tepatnya hari selasa malam 27 Desember 2011 kemarin, aku bersama kedua sahabatku, Icha dan Andra JJM (Jalan-Jalan Malam) hanya bertiga saja, karena Sinta tak bisa ikut :(. Kami sudah berencana dari minggu lalu untuk menyaksikan film Hafalan Shalat Delisa bersama di Arion, jadi Andra yang notabene berdomisili di Bojong harus menginap di kosanku dan Icha @ jalan Pemuda III .

                Kami memilih jadwal yang tayang pukul 18.45. Namun sayangnya metro (mini) #eaa nomor 03 yang kami tumpangi memutar jalan hingga memakan waktu sekitar 10menit hanya untuk sampai ke Arion saja. Pukul 18.45 teng kami sampai di TKP, namun untuk menuju bioskopnya lumayan memakan waktu lagi, lokasinya di pojokkan lantai paling atas, plus harus naik tangga lagi. Great.

                Alhamdulillah pukul 18.55 kami membeli tiket untuk tiga orang dan mengambil posisi di seat F. Melewati pemutaran film sekitar 5 sampai 7 menit. Dan sungguh karakter Delisa sangat mengagumkan seperti yang ada di novel. :’) walau filmnya tak banyak sesuai dengan harapan. As usual.

                Setelah bernangis bombay-ria kami bertiga bergegas pulang karena waktu suda menunjukkan pukul 20.30 malam. Aku, Icha, dan Andra langsung menuju tempat menunggu mobil jemputan kami (metro 03). Tiba-tiba (ini nih klimaksnya) ada seonggok, oh tidak~ maksudku ‘seorang’ lelaki berbaju kuning berlogat melayu. Ya, lelaki Malaysia yang tinggal di KL a.k.a Kuala Lumpur. Dia mengucap salam dengan sopannya, “Assalamu’alaikoom...” kami bertiga spontan terkejut, “Wa’alaikumussalam... ya??” jawab kami. “Saye nak minta tolong, ke kelape gading ha saye naik ape?” jawabnya panik. Kami bertiga asli penghuni bojong dan sekitarnya, jadi mana gaul di Jakarta nan luas ini. Setelah lelaki itu menjelaskan panjang lebar mengenai segala hajatnya untuk pergi ke kelapa gading secepatnya,  Andra mencoba bercakap-cakap #eaa dengan bahasa inggris, tapi orang itu malah nyeletuk bahasa indo-melayu. Pusinglah kami dibuatnya. Andra pun bergegas menuju abang bajaj dan bertanya soal kelapa gading, tapi si orang melayu itu malah tak peduli dan ketika abang bajajnya menawari ia untuk diantar ke Kelapa gading, ia malah menolak. Aku dan Icha juga sempat menyuruhnya untuk bertanya ke sekuriti saja, tapi dia malah beralasan, “Tak nak lah, die sibuk begitu-begitu...” sambil memperagakan gaya pak polisi yang sibuk mengatur keluar mobil masuk Arion. Aneh sekali jawabannya, dan aku mulai curiga. :P

                Tak lama kemudian datang seorang lelaki berlogat indo datang dan ikut membantu si lelaki melayu itu, dengan akrabnya (aneh bagiku). Seketika itu pula lelaki melayu tadi banyak mengoceh. Pertama, dia bilang dia senang bertemu dengan kami yang notabene saudara muslimahnya. Kedua, dia bersumpah-sumpah bahwa dia minta bantuan kepada kami dan dia bilang dia tidak berbohong. Ketiga, lelaki indo yang ikut membantu si lelaki melayu tadi sepertinya lebih berapi-api menawarkan jasa, dan kami malah digiring ke KFC. Andra, Icha, dan lelaki indo tadi bergegas duluan, aku mengikuti dari belakang, namun tampaknya si lelaki melayu melihat kecurigaanku (maklum, wajahku itu tipe wajah transparan. Ketika bahagia, lelah, sedih, bosan, mudah terlihat, jeleknyaaa.) Nah, lelaki melayu itu malah bertanya, “Tak apeu kan? What’s ur name?” tanyanya, “Milka” jawabku sekena’nya. “Apeu???” balasnya “Em-Ai-El-Kei-Ei.” Jawabku sekena’nya lagi, aku malas, bayangkan saja waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 malam. Lalu dia malah memperkenalkan namanya dan bertanya banyak hal lagi.

                Kemudian tibalah kami di KFC, aku malas sekali, kecurigaanku sudah dipuncaknya, terbukti bahwa Icha pun sudah mulai curiga, kenapa minta di anter ke Kelapa Gading malah ngajak makan bareng??? weirdo. Lelaki indo dan lelaki melayu itu malah menyuruh kami duduk, saat itu pun muncul ide bohong dalam benakku, “Oh... So sorry, we should go home now! (sambil nunjuk-nunjuk jam), my mother’s waiting for us!“  sambil menunjuk ke lantai bawah. Dua orang itu mengiyakan dan mempersilakan, serta memasang tampang heran. Dan reflek aku menarik pelan Andra dan Icha. Kami bergegas turun, keluar Arion, mengabaikan metro 03 dan mencari abang bajaj, menawar harga (masih sempat saja) dan capcus ke pemuda III. Seketika itu pula Icha melihat kedua lelaki kuning itu sudah ada di depan Arion. Alhamdulillah masih dilindungi Allah SWT...... Alhamdulillah... satu lagi. Untung Arion masih ramai.

                Biasanya di Bogor mau jalan jauh terus pulang malam, tingkat paniknya masih dilevel 1-2. Tapi ini di Jakarta, cuman di Arion. Paniknya udah dilevel 5. MasyaAllah... gak dulu deh ke Arion, ngeriiiii. Intinya, la femme a besoin d’homme... ya, wanita membutuhkan seorang laki-laki untuk menjaganya secara fisik minimal. Kami yang bertiga saja hampir dijahati, apalagi ketika kami dalam kondisi sendirian? Oooh tak maulah membayangkannya. Ajaklah ayah, kakak, atau adik lelaki jika kita ingin bepergian sendirian ke tempat yang kurang dijamin keamanannya. Walau memang itu bukan satu-satunya solusi karena tak sedikit wadah yang memfasilitasi seorang wanita untuk bisa menjaga dirinya, Putri Gading contohnya. Semoga Allah SWT selalu menjaga seluruh saudari fillahku di seluruh dunia dan juga aku. Aamiin Yaa Rabb.

Yaa Rabb jangan sampai ada korban selanjutnya. Aamiin allahumma aamiin. 

4 comments:

  1. milka ngekos di pemuda? di deket mananya?

    btw,, dirimu lg deaktif FB yak?
    *ngeliat badge FB di samping kanan

    ReplyDelete
  2. iya mba di pemuda III, sebrang unj di gang sebelah nasi uduk kebon kacang, nah kosan saya mentok di tukang jepitan trus belok kiri mba ^^
    iya lg deactive.. biar ngga ada notif mba, biar saya jadi ngga rajin buka fesbuk juga mba, soale mau uas hehe :D
    mba nanti aku mau add doong ^^

    ReplyDelete
  3. oohh dirimu di UNJ ambil jurusan apa?
    angkatan brapa?

    aku jg lg deaktive FB..hehe
    siip,, nanti kalo udh diaktifin lagi,, add aja.. :D

    ReplyDelete
  4. jurusan bahasa Prancis mba ^^ MABA :D
    mba UI ya mba? :D

    ReplyDelete